BANYUWANGI, BANGSAONLINE.com - Video ratusan pendekar perguruan silat melakukan konvoi dengan mengendarai motor di depan Mapolsek Bangorejo viral di jejaring WhatsApp Banyuwangi. Mereka menggeber-geber motornya dengan suara yang memekikkan telinga, Jumat (28/1) malam.
Diduga, aksi para pendekar tersebut merupakan bentuk kekecewaan akan lambannya proses ungkap kasus penganiayaan yang menimpa salah satu anggotanya saat kericuhan pentas musik di lapangan Desa Sambirejo, Kecamatan Bangorejo, Minggu (23/1) lalu. Kendati demikian, aksi konvoi tersebut berlangsung kondusif.
Baca Juga: Launching Majapahit's Warrior Underwater, Pj Gubernur Jatim Sampai Ikut Nyelam Letakkan Patung
"Kami sudah melakukan antisipasi," kata Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Nasrun Pasaribu kepada BANGSAONLINE.com, Sabtu (29/1).
Terkait perkembangan kasus kericuhan pentas musik yang mengakibatkan korban luka dari pihak perguruan silat, panitia, dan warga tersebut, polisi masih belum menetapkan tersangka dalam kasus tersebut.
"Kami masih melakukan pendalaman," ujarnya singkat.
Baca Juga: Ditpolairud Polda Jatim Amankan Dua Pelaku Jual Beli Benih Lobster Ilegal di Banyuwangi
Sebelumnya, pentas musik di Desa Sambirejo, Kecamatan Bangorejo, Kabupaten Banyuwangi, berakhir ricuh. Akibatnya, seorang pemuda mengalami luka serius dan harus mendapatkan perawatan intensif.
Kasi Humas Polresta Banyuwangi, Iptu Lita Kurniawan, menjelaskan bahwa kejadian bermula saat pentas musik dalam rangka ulang tahun “Pemuda Desa Sambirejo Bersatu” dan santunan anak yatim digelar tanpa mengantongi izin di lapangan Desa setempat.
Kendati demikian, panitia acara tersebut bersikukuh menggelar acara itu. Sebagai petugas pengamanannya, panitia mengerahkan ormas yang beranggotakan pemuda setempat.
Baca Juga: Tim BPBD Lumajang Juara Umum dalam Semarak Gelar Peralatan se-Jatim, Ini Lima Arahan BNPB
“Karena ada keramaian, petugas Polsek bersama Koramil Bangorejo datang di sana untuk memantaunya,” kata Lita, Senin (24/1).
Kemudian, kata Lita, saat pentas musik berlangsung datanglah sekelompok pemuda dari luar. Namun, mereka tidak diperkenankan oleh petugas pengamanan dari ormas tersebut untuk menonton pentas musik, lantaran ditakutkan akan terjadi bentrok.
Tak berselang lama, sekelompok pemuda yang tadinya sudah pulang, malah datang kembali dengan membawa massa dan menyerang panitia, sehingga terjadilah kericuhan.
Baca Juga: Rumah di Banyuwangi Rusak Usai Diterjang Hujan Deras dan Tertimpa Pohon
“Pemicunya diduga karena tak terima tidak diperkenankan melihat pentas musik tersebut,” ucap Lita.
Alhasil, seorang pemuda mengalami luka yang cukup parah dan dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan.
“Tentang adanya kabar korban meninggal akibat kericuhan pentas musik di Sambirejo itu tidak benar atau hoaks. Korbannya hanya mengalami luka karena penganiayaan dan sekarang sedang dirawat,” urai Lita. (guh/ns)
Baca Juga: Diduga Mabuk Sopir Truk Fuso Tabrak Pagar Masjid Ikon di Banyuwangi, 3 Motor Rusak Parah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News