KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - E-Bank Sampah Kota Kediri terus dikenalkan pada masyarakat. Aplikasi tersebut dibuat untuk mengatasi masalah sampah di Kota Kediri. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengenalkan E-Bank Sampah adalah melalui pertemuan warga.
“Selain edukasi dilakukan pada pertemuan rutin bank sampah, juga kita lakukan di pertemuan RT dan RW. Jadi, setiap ada pertemuan, kami kenalkan aplikasi ini. Informasi apa saja yang ada di aplikasi ini kita jelaskan. Seperti misalnya harga jenis setiap sampah yang harganya fluktuatif. Jadi nasabah tahu ketika akan menjual sampah nilanya berapa,” kata Ketua Bank Sampah Dewi Sekartaji, Ulya, di Kelurahan Mojoroto, Minggu (6/2).
Baca Juga: Kota Kediri Jadi Tuan Rumah Gebyar Hateri Ke-39, Pj Zanariah Buka Rakor Persiapan
Ia menuturkan, pihaknya tak hanya turut membantu mengurangi volume sampah di Kota Kediri. Menurut dia, menjadi nasabah di bank sampah juga memiliki keuntungan lain karena sampah yang disetorkan memiliki nilai ekonomis, dan hasil dari penjualan sampah ini berupa tabungan nasabah.
“Ada nasabah yang mengambil tabungannya langsung, namun ada juga yang tabungannya diambil menjelang lebaran. Ada juga yang minta berupa sembako. Tinggal klik saja di aplikasi nasabah bisa tahu saldonya. Saat ini sudah ada sekitar 85 nasabah di Bank Sampah Dewi Sekartaji,” tuturnya.
Ulya berujar, sampah yang terkumpul dari nasabah ini tidak hanya dijual, tapi juga dijadikan sebuah karya, sehingga nilai ekonominya bisa lebih tunggi lagi. Setiap hari Sabtu, lanjut Ulya, tak hanya dilakukan penimbangan dan pemilahan, namun juga berkarya, dan sudah banyak karya yang dihasilkan oleh bank sampah sejak 2014, seperti tikar plastik hingga bantal cacah.
Baca Juga: Soal Indonesia Emas 2045, Vinanda-Qowim Siapkan Program Smart Living dan Lingkungan Berkelanjutan
“Alhamdulillah dari beberapa karya yang kita buat ini banyak yang terjual. Kita memasarkannya melalui offline dan online. Seperti bantal cacah yang kita buat ini banyak diminati sehingga banyak pesanan yang masuk,” paparnya.
Sementara itu, Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar, mengatakan bahwa untuk menyelesaikan permasalahan sampah ini dibutuhkan suatu terobosan dan salah satunya melalui aplikasi E-Bank Sampah Kota Kediri. Ia menilai, permasalahan tersebut harus diselesaikan bersama-sama, tidak bisa hanya pemerintah saja.
Abu mendorong masyarakat untuk menggunakan aplikasi ini guna manajemen pengurangan sampah agar tidak seluruh sampah dibawa ke TPA. Sebab, ada 140-150 ton sampah di Kota Kediri karena setiap harinya.
Baca Juga: ODGJ pun di Kota Kediri Kini Haru Miliki KTP-El, Begini Kisah dan Caranya Petugas Perekaman
“Bank sampah di Kota Kediri ini banyak. Tentu dengan adanya aplikasi ini membantu bank sampah ini. Harapannya semakin banyak masyarakat yang menggunakan aplikasi ini. Aplikasi yang dibuat oleh mahasiswa Magang Merdeka Kemenristekdikti batch #1 ini masih versi Beta, kelak akan disempurnakan oleh batch #2 dan siap kami dorong untuk diaplikasikan secara massal. Ini adalah bentuk dari pelaksanaan smart city - smart environment menuju Kota Kediri Zero Waste City,” kata Abu. (uji/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News