KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kota Kediri bekerja sama dengan lembaga Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton) dalam tata kelola sampah untuk menuju zero waste city.
Dengan konsep zero waste ini, maka pemanfaatan dan pemilahan sampah dimulai dari tingkat paling bawah. Hal ini berbeda dengan penanganan sampah konvensional yang pengelolaannya tersentralisasi atau terpusat di TPA.
Baca Juga: Sidak Pasar Jelang Nataru, DKPP Kota Kediri Pastikan Semua Produk Hewani Penuhi Standar ASUH
Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar, mengungkapkan selama ini limbah sampah di Kota Kediri mencapai 140 ton - 150 ton per hari dan seluruhnya dibawa ke tempat pembuangan akhir (TPA).
"Dengan konsep zero waste city, sampah yang bisa dijual disetor ke bank sampah, kami sudah siapkan aplikasinya," jelasnya, Kamis (10/2).
Bahkan, menurutnya sampah organik seperti dedaunan dan limbah sayuran juga bisa dimanfaatkan menjadi makanan ternak. Konsep ini akan mengurangi jumlah sampah yang akan dikirim ke TPA. Juga bisa mencegah masyarakat buang sampah sembarangan, apalagi ke sungai.
Baca Juga: Upacara Peringatan Hari Bela Negara ke-76, Sekdakot Kediri Bacakan Pidato Presiden Prabowo
“Zero waste city ini juga dilakukan di level global. Kota Kediri berkomitmen untuk mendukung penuh dan saya berharap semua warga juga mendukung. Kita ini dilintasi oleh sungai besar, Sungai Brantas, jangan sampai limbah sampah kita mencemari sungai lagi,” harap Abu Bakar.
Sedangkan Daru Setyorini, Program Leader Zero Waste Cities, mengatakan pihaknya telah memulai program ini di Kelurahan Tempurejo sebagai proyek percontohan. Kelak, program serupa akan diaplikasikan ke kelurahan-kelurahan lain di Kota Kediri.
“Kota Kediri kami harapkan menjadi contoh kota yang mau menerapkan konsep zero waste city. Ecoton akan mendampingi selama 4 bulan, mulai peningkatan kapasitas petugas di tempat pengolahan sampah sementara (TPS3), sinergi dengan kelurahan, hingga edukasi masyarakat. Kami berharap bapak wali kota dan ibu wali kota ikut terlibat mendorong program ini,” terangnya.
Baca Juga: Pemkot Kediri Apresiasi Wajib Pajak yang Tertib dan Taat
Untuk mendorong awareness, pihaknya pada 21 Februari akan menggelar pameran Brantas Xoxo, isinya ada instalasi botol plastik, booth mikroplastik, pengecekan kualitas air untuk publik, booth zero waste cities, Pokka Store, pameran foto tentang limbah sungai, serta berbagai program diskusi dan juga instalasi pohon harapan. (uji/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News