Turunkan Angka Kemiskinan di Kota Pudak, KWG-DPRD Gresik Studi Banding ke Banyuwangi

Turunkan Angka Kemiskinan di Kota Pudak, KWG-DPRD Gresik Studi Banding ke Banyuwangi KWG dan DPRD Gresik saat studi banding ke DPRD Banyuwangi. Foto: SYUHUD/BANGSAONLINE

BANYUWANGI, BANGSAONLINE.com () bersama unsur pimpinan dan anggota Komisi IV DPRD Gresik melakukan studi banding ke soal program penanganan kemiskinan, Jumat (25/2). Rombongan diterima langsung Wakil Ketua dari Fraksi Demokrat, Michael Edy Harianto.

Edy berujar, angka kemiskinan di Banyuwangi terbilang rendah sejak adanya sejumlah terobosan dari Abdullah Azwar Anas, dan diteruskan oleh istrinya, Ipuk Fiestiandani yang sekarang memimpin Bumi Blambangan.

Baca Juga: Kabel Utilitas Masih Semrawut Meski Ada Perda di Gresik

"Banyak program yang dilakukan oleh Bupati Banyuwangi mulai Pak Anas hingga Ibu Ipuk dalam penanganan kemiskinan di antara melalui program Reboundnya," ujarnya.

Kemudian, Edy mencontohkan sektor pariwisata di Banyuwangi yang banyak dimanfaatkan dan digerakkan pemerintah dengan baik. Selain untuk mendongkrak ekonomi, itu juga dilaksanakan untuk membuka lapangan pekerjaan dan penanganan kemiskinan.

"Sehingga, sektor ini memiliki peran penting dalam mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan di Banyuwangi," ungkapnya.

Baca Juga: FGD KWG dan Dinkes: Sosialisasi UHC Harus Lebih Digencarkan

"Tentunya, sinergitas antara Pemkab Gresik dan DPRD sangat terjalin. Kompak saling mendukung. DPRD memberikan support penuh terhadap Bupati dalam penanganan kemiskinan," tuturnya menambahkan.

Saat ini, lanjut Edy, wilayahnya memiliki program . Program tersebut menggerakkan semua sektor ekonomi kembali bangkit dari pandemi Covid-19.

"Program itu menggerakkan semua sektor ekonomi untuk kembali bangkit agar bisa pulih perekonomian, pekerjaan, sehingga angka kemiskinan terus bisa ditekan," kata Edy.

Baca Juga: Jadi Narasumber di FGD Dinkes dan KWG, Mujid: Industri Salah Satu Penyebab Masyarakat Terkena ISPA

Rombongan yang terdiri dari Wakil Ketua DPRD Gresik dari Fraksi Gerindra, Nur Saidah; Anggota Komisi IV dari Fraksi Nasdem, Musa; dan Plt Sekwan Sutarmo, bersama sejumlah pejabat lain pun diterima Sri Utani Faktuningsih dari Fraksi Hanura, dan Ketua Fraksi Gerindra H Nauval Badri.

Sri mengatakan bahwa selain menggerakkan sektor pariwisata untuk menurunkan angka kemiskinan, Pemkab Banyuwangi juga telah melakukan sejumlah program, seperti bedah rumah warga tak mampu, rantang kasih dengan memberikan bantuan makanan kepada warga miskin yang tak bisa bekerja, dan menggalakkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

"Jadi, Bu Ipuk, Bupati Banyuwangi saat ini sangat energik. Intens turun ke masyarakat untuk mendorong, memotivasi para pelaku UMKM untuk terus menggerakkan usahanya, agar bisa berkembang sehingga bisa berdampak pada lapangan pekerjaan dan penghasilan masyarakat sekitar," ucap Sri.

Baca Juga: Jelang Tutup Tahun 2024, DPRD Gresik Paripurnakan Pembahasan 6 Raperda

Nur Saidah menyebut, dalam penanganan angka kemiskinan harus ada sinergi, antara bupati, DPRD, wartawan, dan semua elemen masyarakat.

"Studi banding dengan ke Banyuwangi ini bagian upaya menggerakkan semua sektor perekonomian untuk menekan angka kemiskinan di Gresik yang saat ini masih tunggi, jauh di atas Banyuwangi," kata Nur.

Di Kabupaten Gresik, banyak sektor ekonomi yang bisa digerakkan untuk menekan angka kemiskinan. Untuk itu, dari hasil studi banding ke Banyuwangi ini akan disinergikan dengan Pemkab Gresik. Untuk yang bisa diadopsi bisa diterapkan di Gresik.

Baca Juga: Wakil Ketua DPRD Gresik Minta Pemkab Mitigasi Banjir Kota

"Jadi, kunjungan ini bagian untuk menggerakkann pertumbuhan ekonomi di Gresik. DPRD dalam pembahasan anggaran akan pola perubahan anggaran untuk penanganan kemiskinan," ucap Nur.

Sementara itu, Ketua , M.Syuhud Almanfaluty, menyatakan kedatangan rombongan ke Banyuwangi untuk belajar penanganan kemiskinan. Sebab, angka kemiskinan di Banyuwangi setiap tahun sebelum terjadi pandemi Covid-19 mengalami penurunan sangat signifikan.

"Angka kemiskinan di Banyuwangi hingga tahun 2021 ini hanya 5,42 persen. Sementara di Kabupaten Gresik pada tahun sama angka kemiskinan jauh lebih tinggi dari Banyuwangi 12,42 persen," kata Syuhud.

Baca Juga: Respons Wakil Ketua DPRD Gresik soal Banjir di Kawasan Kota

"Makanya, kami studi banding ke Banyuwangi untuk mempelajari kiat-kiat Banyuwangi bisa menekan angka kemiskinan hingga 5 persen. Diharapkan, Pemkab Gresik bisa adopsi untuk menurunkan angka kemiskinan yang masih tinggi," ucap Syuhud. (hud/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO