TULUNGGUNG, BANGSAONLINE.com - Relawan Gus Muhaimin Iskandar for Presiden RI 2024 menggelar lomba cethe di Warkop Green Coffee, Jalan Mayor Sujadi Timur, Desa Plosokandang, Kecamatan Kedungwaru, Sabtu (26/2/2022) pukul 19.00 WIB.
Sekitar 100 pecinta kopi memakai kaos bergambar Gus Muhaimin melukis di batang rokok dengan ampas wedang kopi (cethe: jawa) yang sudah disediakan panitia. Durasi melukisnya dibatasi selama 1 jam.
Baca Juga: Tafsir Al-Anbiya' 78-79: Life Begins at Fourty
“Tema besar lomba Cethe Gus Muhaimin for Presiden 2024,” ujar ketua panitia, Adimas.
Dijelaskannya, peserta minimal melukis nama Gus Muhaimin, presiden RI dan lain sebagainya. Intinya Gus Imin,” jelasnya.
Menurut Adimas, tujuan lomba cethe itu dalam rangka mengenalkan Gus Muhaimin, Ketua Umum DPP PKB yang dinilai layak jadi Presiden RI 2024. Yang tidak kalah penting, lomba ini juga mewadahi komunitas pecinta cethe untuk berkreasi.
Baca Juga: Hadiri Kampanye Akbar Luluk-Lukman di Gresik, Cak Imin akan Sanksi Anggota DPRD yang tak Bergerak
Selain itu yang paling penting, lomba itu juga menumbuhkan perekonomian khususnya warung kopi di tengah masa pandemi Covid-19.
“Lomba ini juga dalam rangka pembinaan pecinta cethe. Hadiah yang kami sediakan Rp 5,7 juta dan trofi,” paparnya.
Baca Juga: Kurang dari 24 Jam, Polresta Sidoarjo Tangkap Suami yang Bunuh Istri di Krian
Lomba cethe itu mendatangkan 3 dewan juri. Mereka seniman lukis senior yang sudah melanglang buana hingga ke kancah internasional, yaitu Aditya Krisna, Nur Ali, serta Fajar Hidayat (Dewan Kesenian Tulungagung).
Aditya Krisna, salah satu dewan juri mengatakan, ada beberapa kriteria penilaian dalam lomba itu, yaitu kerapian, kepadatan, dan estetika. Biasanya orang yang lukisannya bagus seperti orang batik.
Aditya menerangkan, ada tahapan yang dilalui untuk melukis kopi dengan hasil bagus. Wedang kopi yang sudah ada bubuk, gula dan diberi air panas dalam cangkir. Wedang kopi diaduk dengan sendok dan dibiarkan selama 2 menit supaya bubuk yang kasar turun. Kemudian, kopi dituangkan ke lepek dan ditunggu beberapa saat. Setelah ampas kopi sudah turun, baru wedang kopi dikembalikan ke cangkir.
Baca Juga: Warga Tulungagung Meninggal, Diduga Keracunan Nasi Hajatan dari Blitar
“Untuk lebih mengurangi kadar air bisa diserap dengan tisu. Cethe baru bisa dibuat melukis pada batang rokok. Biasanya ada yang dicampuri susu,” pungkasnya.
Sulistiyono, yang akrab disapa Cak Cuplis, selaku peserta yang mendapatkan juara 2 menuturkan bahwa ke depannya mudah-mudahan acara seperti itu dapat terus diadakan. Karena dengan begini, hasil karya seni kami dapat dihargai dan dinikmati.
"Dan dengan begini, kami yakin bahwa Gus Muhaimin adalah tokoh yang dapat membawa perubahan Indonesia menjadi lebih baik," harapnya. (fer/ian)
Baca Juga: Politikus PKB Kota Batu Beri Ucapan Selamat kepada KH Ma'ruf Amin dan Gus Muhaimin
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News