Penataan Kawasan Desa Randuboto, Sekretaris Ditjen Cipta Karya Kunjungi Gresik

Penataan Kawasan Desa Randuboto, Sekretaris Ditjen Cipta Karya Kunjungi Gresik Wakil Bupati Gresik, Aminatun Habibah, bersama para pejabat saat menerima kunjungan Sekretaris Ditjen Cipta Karya, Riono Suprapto. Foto: SYUHUD/BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Sekretaris Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya, , berkunjung ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik, Senin (21/3). Agenda tersebut dilakukan dalam rangka koordinasi sekaligus survey ke lokasi pilot project Dana Alokasi Khusus (DAK) Integrasi di , .

Ia diterima langsung Wakil Bupati Gresik, , dan sekretaris daerah (Sekda), Achmad Washil Miftahul Rachman, di Ruang Putri Cempo, Kantor Bupati Gresik. Turut hadir Asisten II Sekda Gresik, Gunawan Setiaji; Kepala Dinas Cipta Karya, Perumahan, dan Kawasan Pemukiman Gresik, Ida Lailatussa'diyah, serta perwakilan dari ATR/BPN Gresik, dan Kepala .

Baca Juga: Di Peringatan HKN ke-60, Bupati Yani Tegaskan Komitmen Pemkab Gresik di Sektor Kesehatan

Bu Min (sapaan akrab Wakil Bupati Gresik) mengatakan bahwa dengan adanya revitalisasi kawasan kumuh di yang dibantu Kementrian PUPR tahun ini akan menjadi nilai lebih bagi kawasan itu. Dengan demikian, wilayah yang awalnya kumuh bisa berubah menjadi lebih baik, enak dipandang dan lebih sehat untuk masyarakat.

"Dengan bantuan ini, akan menambah perbaikan-perbaikan yang ada di Kabupaten Gresik, sehingga masyarakat semakin nyaman dan juga bisa berproduksi untuk meningkatkan perekonomian di Kabupaten Gresik," ujarnya.

Sementara itu, Sekda Gresik menyebut kawasan yang ditangani seluas 3,77 hektare, terletak di tepi Sungai Bengawan Solo. Dengan konsep penanganan peremajaan, maka lewat ini bisa mengubah wilayah yang sebelumnya kumuh menjadi lebih baik dan sehat bagi warga.

Baca Juga: Berhasil Terapkan Sistem Merit dalam Manajemen ASN, Pemkab Gresik Raih Penghargaan dari BKN

Ia menilai, permasalahan utama yang dihadapi di kawasan ini antara lain kondisi bangunan hunian yang tidak layak, kondisi jalan lingkungan yang rusak, ketidaktersediaan drainase, pengelolaan sampah yang belum memenuhi standar teknis, belum tercukupinya kebutuhan air minum, dan tidak tersedianya sarana dan prasarana (sarpras) proteksi kebakaran.

"Diharapkan pada tahun 2022 ini semua permasalahan tersebut biasa selesai diatasi secara sempurna," kata Sekda Gresik.

Menurut , , konsep utamanya mengenai penanganan kawasan kumuh, tetapi diharapkan ada dampak lainnya seperti pengembangan pariwisata, kepemilikan rumah warga yang layak, dan termasuk juga pengembangan usaha masyarakat.

Baca Juga: Harapan Bupati Gresik di Musrenbang CSR 2025

"Kami berharap lewat program ini bisa menurunkan secara signifikan kawasan-kawasan kumuh," ucap Riono. (hud/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO