JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Setiap bulan Ramadan, santri Pondok Pesantren (Ponpes) Mambaul Ma'arif Denanyar, Jombang, memiliki tradisi tersendiri saat ngabuburit. Mereka mengikuti kegiatan ngaji kitab tafsir kuno, yakni kitab yang lahir di abad ke-12.
Dalam Ramadan 1443 H, ratusan santri mempelajari tafsir dari ayat-ayat suci Alquran yang dilakukan di Asrama Tahfidz Sunan Bonang Ponpes Mambaul Ma'arif Denanyar. Para santri khusus mempelajari Kitab Tafsir Yasin karangan Syekh Hamami Zadah dan diajarkan langsung oleh Pengasuh Asrama Tahfidz Sunan Bonang, Muhammad Jauharul Afif (Gus Afif).
Baca Juga: Napak Tilas Jejak Santri, Ratusan Banser di Jombang Kirab Merah Putih 300 Meter
Ia membacakan satu persatu ayat dari Surat Yasin di kitab tersebut beserta penafsirannya. Sedangkan para santri menyimak dan menyalin penafsiran tersebut ke kitabnya masing-masing dengan menggunakan huruf pego.
"Kitab yang kami baca ini termasuk kitab karangan para ulama ahlusunnah wal jamaah. Makanya harapannya anak-anak ini pun punya wawasan ahlusunnah wal jamaah, mulai dari akidah sampai syariatnya sesuai dengan tuntunan Rasulullah," ujarnya saat ditemui di pesantrennya, Rabu (7/4/22) sore.
Ia menuturkan, pengajian-pengajian seperti ini di lingkungan pesantren sudah menjadi keharusan setiap hari. Namun saat Ramadan kegiatannya semakin penuh.
Baca Juga: Ngabuburit Bersama GenZi, Khofifah: Indonesia Butuh 113 Juta Pemuda Terampil
"Memang di lingkungan pesantren itu pengajian-pengajian (tafsir kitab) seperti ini sudah membudaya ya, sudah jadi tradisi. Apalagi di bulan Ramadan, otomatis mulai bakda subuh, bakda zuhur hingga, bakda tarawih itu ngaji full. Inilah indahnya di pesantren," tuturnya.
Mengaji kitab tafsir diharapkan untuk para santri bisa menyelami intisari dari Alquran secara menyeluruh. Di ponpes ini terdapat sekitar 300 santri, tapi karena masih dalam suasana pandemi Covid-19, pengajian dibagi beberapa kelompok.
"Saat ini sekitar 50 santri yang mengikuti ngaji," kata Gus Afif.
Baca Juga: PBI Giri Majdi Gelar Halaqah Internasional
Salah satu santri, Muhammad Rosyid Ridloh (18), mengaku rutin mengikuti pengajian kitab tafsir di Asrama Tahfidz Sunan Bonang PP Mambaul Ma'arif Denanyar.
"Ngaji kitab tafsir sangat bermanfaat untuk menambah keilmuannya. Banyak sekali pelajaran yang bisa kita ambil dari mengaji kitab tafsir Yasin. Seperti menambah keimanan dan ketaqwaan dan kecintaan terhadal Al-Quran," kata remaja dari Lamongan ini. (aan/mar)
Baca Juga: Sowan ke Ibunda di Jombang, Cawapres Muhaimin Minta Doa Restu
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News