JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Pondok Pesantren Bertaraf Internasional (PBI) Giri Majdi di Desa Bulurejo, Kecamatan Diwek, menggelar halaqah dan doa bersama untuk Indonesia damai, Jumat (7/3/2024). Kegiatan ini juga dihadiri As Syaikh Ali M.S. Al Hamzi, dari Yaman yang nantinya juga menjadi tenaga pengajar para santri dalam mendalami keilmuan secara global.
Direktur Bidang Pendidikan Formal sekaligus Wakil Pengasuh Pesantren Giri Majdi, Elisa Nurul Laili, mengatakan bahwa dalam pesantren ini para santri selain belajar kitab-kitab juga diajarkan beberapa bahasa seperti bahasa inggris, dan bahasa arab, selain bahasa indonesia untuk menjawab tantangan mancanegara di masa depan.
Baca Juga: Napak Tilas Jejak Santri, Ratusan Banser di Jombang Kirab Merah Putih 300 Meter
"Kami ada dua agenda besar yaitu mendoakan agar Indonesia bisa tetap menjadi negara yang damai usai pemilu. Dan ini mau jelang ramadan kami ada agenda kirim doa untuk pendahulu kami," ungkapnya.
Disebutkan, pesantren Giri Majdi tergolong baru di Jombang dan saat ini total 53 santri yang sedang berproses mempelajari kitab-kitab yang diajarkan sesuai dengan fokus visi misi pesantren ini.
"Disini santri bisa menyelesaikan menghafal kitab-kitab hanya satu semester ini, karena biasanya butuh 1-2 tahun," katanya
Baca Juga: Yayasan Wings Peduli Bagikan Ribuan Paket Sembako ke Ponpes di Jombang
Dalam pesantren ini, lanjut Elisa, terbagi dua jenjang pendidikan formal yakni, Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah yang kemudian tenaga pengajar selain dari Indonesia juga dari luar negeri.
"Tujuannnya agar santri bisa benar tau, seperti bahasanya arab itu dari aslinya. Kemudian tentang kebudayaan yang berbeda seperti dari Australia seperti apa, Yaman seperti apa ini akan jadi bekal mempersipkan santri kedepannya," paparnya.
Selain pesantren bertaraf internasional, adaptasi penggunaan teknologi dan informasi dunia global juga tidak tertinggal, juga pertukaran atau transfer ilmu baik dari santri dan tenaga pengajar dilakukan bersama negara-negara diluar.
Baca Juga: Wisuda Hafidzoh V Ponpes Hamalatul Qur'an, Gubernur Khofifah Puji Hafalan Al-Quran Metode Habituasi
"Kami membicarakan alumni ya, karena ada bukti nyata untuk saat ini sudah tersebar di beberapa negara seperti di Jerman, Australia, Pakistan, Yaman, Mekkah, yang dari sana kami juga bertukar ilmu dan informasi," ungkapnya.
Pihaknya berharap, dari pembelajaran kitab-kitab itu dapat ditransformasikan oleh para santrinya ke dunia internasional bahwa Indonesia merupakan negara yang tidak radikal dan damai.
"Berangkat dari sana diperlukan untuk menyebarkan agama islam di luar negeri tentang ajaran ahlussunnah wal jamaah, membawa pesan damai bahawa Indonesia tidak radikal dan toleransi tinggi, rahmatan lil alamiin," pungkasnya. (aan/mar)
Baca Juga: Ngabuburit, Santri Ponpes Mambaul Ma'arif Jombang Ngaji Kitab Tafsir Kuno
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News