GRESIK, BANGSAONLINE.com - Petrokimia Gresik mendapatkan penilaian sangat baik dari Badan Pemeriksa Keungan dan Pembangunan (BPKP). Penilaian ini dari implementasi penerapan Good Corporate Governance (GCG) atau tata kelola perusahaan selama tiga tahun terakhir. Hasil penilaian ini sesuai asesmen yang dilakukan oleh BPKP.
"Petrokimia Gresik baru saja melaksanakan penilaian atas implementasi GCG tahun 2021 dengan skor sebesar 94,06 atau Sangat Baik," ucap Direktur Utama (Dirut) Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo, Selasa (12/4/2022).
Baca Juga: Dirut Petrokimia Gresik Beberkan Program Transisi Energi 2024-2030 di Forum Internasional COP29
"Penerapan GCG dalam rangka memberikan layanan terbaik merupakan pondasi bagi keberlanjutan perusahaan dalam menghadapi tantangan untuk mencapai kinerja excellent," imbuhnya.
Ia lantas mengungkapkan, satu dari enam aspek penilaian berhasil meraih skor sempurna. Yaitu, terkait komitmen penerapan GCG secara berkelanjutan. Sementara aspek Pemegang Saham dan Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Direksi, Pengungkapan Informasi dan Transparansi, serta aspek lainnya meskipun belum mendapat skor sempurna tetap masuk dalam kategori "Sangat Baik".
Penerapan GCG di Petrokimia Gresik telah dimulai sejak tahun 2004. Setiap tahunnya dilakukan asesmen, baik oleh eksternal maupun internal Pupuk Indonesia Grup yang dilakukan bergantian setiap dua tahun sekali. Hal ini untuk mengetahui sejauh mana kepatuhan perusahaan terhadap GCG.
Baca Juga: Dirut Petrokimia Gresik Dinobatkan sebagai Tokoh Penggerak Generasi Petani
Adapun skor asesmen GCG Petrokimia Gresik di tahun 2019 mencapai 91,86. Kemudian di tahun 2020 meningkat menjadi 93,53. Dan skor asesmen dan tahun 2021 juga kembali meningkat.
Konsistensi Petrokimia Gresik dalam meningkatkan skor GCG dapat terwujud berkat pemutakhiran perangkat GCG yang dilakukan secara terus menerus. Peningkatan proses tata kelola dalam penyusunan Key Performance Indicator (KPI) Direksi, serta pengelolaan GCG yang holistik hingga mencapai anak perusahaan.
Salah satu contoh konkretnya, di tahun 2021 Petrokimia Gresik berhasil mengantongi perpanjangan Sertifikat Implementasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) ISO 37001.
Baca Juga: Kucurkan Beasiswa, Cara Petrokimia Gresik Dorong Generasi Muda Tertarik Bertani
"Ini merupakan wujud komitmen perusahaan mengoptimalkan penerapan GCG dalam menjalankan operasional dengan prinsip transparansi yang bersih dari praktik penyuapan," kata Dwi Satriyo.
Menurutnya, penerapan SMAP ISO 37001 yang optimal dapat menumbuhkan budaya anti-penyuapan di perusahaan, sehingga menciptakan keunggulan dibandingkan dengan kompetitor. Hal ini selaras dengan tata nilai BUMN, yaitu AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif).
Dwi Satriyo pun berharap, hasil asemen itu dapat menjadi pelecut semangat seluruh insan Petrokimia Gresik untuk terus meningkatkan kinerja dengan tetap menerapkan tata kelola perusahaan yang baik di segala bidang.
Baca Juga: Petrokimia Gresik Kirim Bantuan untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
"Penerapan GCG secara konsisten juga akan mendukung kelancaran program transformasi bisnis perusahaan sebagai Solusi Agroindustri. Untuk itu kami akan terus melakukan improvement sesuai dengan rekomendasi tim asesor," pungkasnya
Koordinator Pengawas Bidang Akuntan Negara I BPKP Jawa Timur Triyono menyampaikan bahwa skor akhir yang diraih Petrokimia Gresik sangat tinggi. Ada peningkatan signifikan dibandingkan dengan asesmen sebelumnya, tahun 2019 yang juga dilakukan oleh BPKP Jawa Timur.
"Nilai setinggi ini harus dibarengi dengan komitmen tinggi BOD (Board of Directors) dan staf di Petrokimia Gresik. Jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan ke depan," katanya. (hud/ari)
Baca Juga: Jadi Keynote Speaker, Pj Gubernur Jatim Dorong Optimalisasi BUMD serta BLUD Kesehatan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News