SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Tiga UPT Pemasyarakatan yang ada di daerah Medaeng, Sidoarjo, menjadi sasaran inspeksi mendadak (sidak) Kakanwil Kemenkumham Jatim, Zaeroji, Jumat (13/5). Tujuan sidak itu guna meninjau kesiapsiagaan dalam melayani publik.
UPT pertama yang didatangi Zaeroji adalah Rutan Kelas I Surabaya. Tiba sekira pukul 14.00 WIB, ia disambut Karutan Wahyu Hendrajati. Kebetulan, saat itu di Rutan Kelas I Surabaya sedang ada penerimaan 222 tahanan baru dari Kejaksaan Negeri Surabaya dan Tanjung Perak.
Baca Juga: 2 Pimti Pratama Kanwil Kemenkumham Jatim Promosi ke Unit Pusat Kementerian Hukum
“Hari ini sangat banyak yang masuk karena menjadi hari pertama setelah libur lebaran,” ujar Wahyu.
Wahyu mengungkapkan, Lapas Kelas I Surabaya sebenarnya tidak libur selama lebaran. Termasuk pelayanan penitipan barang masih dijalankan saat hari raya idulfitri. Namun, pihak kejaksaan yang memang baru saat ini mengirimkan tahanan baru.
Baca Juga: Rutan Perempuan Kelas IIA Surabaya Mulai Sosialisasikan Tahapan Pilkada 2024 ke Warga Binaan
“Dengan penambahan ini, penghuni kami menjadi 1.369 orang,” lanjut Wahyu.
Ia juga menyampaikan bahwa saat ini jumlah penghuni di Rutan Medaeng sudah menurun drastis jika dibanding akhir tahun lalu yang mencapai 2.500 orang. Hal ini dikarenakan pihak rutan secara bertahap melakukan distribusi penghuni.
“Karena kami dalam tahap akhir persiapan untuk perluasan blok hunian agar kapasitas bisa meningkat sampai dua kali lipat,” tutur Wahyu.
Baca Juga: Kadivpas Kemenkumham Jatim Sidak ke Lapas Medaeng Minggu Malam
Sesuai jadwal, perluasan Rutan Surabaya prosesnya akan dimulai pertengahan tahun ini. Beberapa blok sudah dibersihkan agar saat proses renovasi bisa efektif dan efisien.
“Kami telah melakukan mitigasi terhadap risiko yang mungkin muncul, sehingga diharapkan bisa meminimalisir potensi gangguan keamanan dan ketertiban,” urai Wahyu.
Baca Juga: Pemkot Batu Apresiasi Langkah Cepat Kanwil Kemenkumham Jatim Berikan Pelayanan KI
Sementara itu, Zaeroji berpesan agar Rutan Surabaya tetap mengedepankan aspek keamanan dan ketertiban. Hal ini juga harus diimbangi dengan pelayanan tahanan yang prima. “Sinergi dan kolaborasi dengan stakeholder agar kondisi rutan tetap kondusif,” ujarnya.
Sedangkan di Rupbasan dan Bapas Surabaya, Zaeroji meminta jajarannya agar bekerja dengan optimal. Ia meminta tidak sampai ada kekurangan yang bisa membuat kinerja menurun. Justru harus dijadikan dasar untuk menciptakan inovasi kinerja.
“Jangan mudah menyerah dengan keadaan, inovasi mutlak agar pelayanan tetap berjalan dengan baik,” pesan Zaeroji. (cat/rev)
Baca Juga: Gali Data Primer Keimigrasian Secara Faktual, Komisi XIII DPR RI Kunker Spesifik ke Jawa Timur
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News