Denmark Dukung Penuh Percepatan Transisi Hijau di Indonesia

Denmark Dukung Penuh Percepatan Transisi Hijau di Indonesia Duta Besar Kerajaan Denmark untuk Indonesia, H.E. Lars Bo Larsen saat mengunjungi PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) yang merupakan unit usaha dari PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) di Pabrik Cilacap, Jawa Tengah, Jumat (3/6).

JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Negara mendukung penuh percepatan di Indonesia. optimis, pengolahan sampah menjadi energi alternatif akan banyak memiliki manfaat.

Hal itu disampaikan Duta Besar Kerajaan untuk Indonesia, H.E. Lars Bo Larsen saat mengunjungi Tbk () yang merupakan unit usaha dari PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) di Pabrik Cilacap, Jawa Tengah, Jumat (3/6).

Baca Juga: SBI Pabrik Tuban Latih Kader Posyandu Olah Makanan Sehat untuk Cegah Stunting

Kunjungan bertujuan untuk meninjau kembali teknologi (Refuse-Derived Fue) dalam pengelolaan sampah menjadi alternatif bahan bakar dan bahan baku, serta manfaatnya dari aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan.

adalah upaya pengelolaan sampah berkelanjutan yang mampu mengubah sampah menjadi energi alternatif terbarukan dan dapat mengurangi emisi CO2.

" mendukung keberadaan fasilitas di Cilacap untuk mempercepat di Indonesia. Kami yakini akan membawa banyak peluang dan menciptakan lapangan kerja yang berkelanjutan. juga berminat untuk berinvestasi pada proyek-proyek energi terbarukan khususnya pengolahan sampah menjadi energi. Fasilitas percontohan di Cilacap ini telah menunjukkan teknologi yang teruji dan memberi banyak pelajaran penting untuk menarik pendanaan bagi replikasi di daerah lain," ujar Lars sambutannya.

Baca Juga: Nathabumi SIG Sukses Musnahkan 103 Ton Bahan Perusak Ozon

Proyek pengelolaan sampah kerja sama antara dengan Kedutaan Besar Kerajaan sudah terjalin sejak tahun 2013 silam. Setelah diresmikan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan pada 21 Juli 2020, saat ini fasilitas telah beroperasi penuh dengan kapasitas 120 – 150 ton sampah per hari.

Fasilitas pengolahan sampah domestik terpadu yang pertama di Indonesia ini merupakan milik Pemerintah Kabupaten Cilacap, atas dana hibah dari Pemerintah Kerajaan melalui program ESP3, dan didukung Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, serta yang ditunjuk sebagai operator.

"Aplikasi teknologi ini adalah bentuk komitmen kami untuk memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan. Pengelolaan limbah dan sampah menjadi energi alternatif terbarukan yang mengedepankan prinsip ekonomi sirkular, dapat membantu perwujudan pembangunan berkelanjutan dan memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat," ujar Direktur Utama , Lilik Unggul Raharjo.

Baca Juga: Peduli Olahraga, SBI Resmikan Sekolah Sepak Bola Dynamix

Sesi kunjungan ini diharapkan dapat memberikan banyak masukan dan manfaat bagi hubungan bilateral antara kedua negara dalam mendorong upaya waste-to-energy untuk membantu memberikan kontribusi dalam mengatasi persoalan sampah yang ada di Indonesia.

Kunjungan dilakukan Duta Besar Kerajaan untuk Indonesia, H.E. Lars Bo Larsen, bersama Ketua Komisi VII DPR RI, Sugeng Suparwoto dan diterima Direktur Utama , Lilik Unggul Raharjo dan Direktur Manufacturing , Soni Asrul Sani. (*/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO