KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar, bersama Kepala Kantor Perwakilan wilayah Bank Indonesia Kediri, Moch.Choirur Rofiq, meluncurkan Kediri Town Square, sebagai Mall Sehat Inovatif Aman Pakai (SIAP) Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), Jumat (8/7/2022).
Saat ini di Kota Kediri telah memiliki jumlah merchant sebanyak 86.318 yang bisa bertransaksi dengan QRIS. Diharapkan penggunaan QRIS di Kota Kediri semakin meluas. Peluncuran ini bersamaan dengan pre-event Festival Ekonomi Keuangan Digital (FEKDI) yang diselenggarakan oleh KPwBI Kediri.
Baca Juga: Mensos RI Resmikan Lumbung Sosial ke-730 di Kecamatan Mojo Kediri
"Perubahan itu adalah keniscayaan. Dulu orang nyaman pegang uang sekarang nyamannya dengan uang digital. Cukup membawa hand phone kita scan QRIS sudah bisa melakukan transaksi," kata Abu.
Menurut dia, penggunaan QRIS memang efektif dan efisien dan penggunaan non-tunai di Kota Kediri mengalami peningkatan. Mulai tahun 2018, Pemkot Kediri menggunakan cara pembayaran non tunai termasuk dalam sisi pendapatan asli daerah.
Ia menuturkan, pembayaran PBB secara non-tunai masih 29 persen di awal program ini. Pada 2022, yang masih berjalan ini sudah mencapai 45,68 persen.
Baca Juga: Libur Tahun Baru 2025, Wisata Gunung Kelud Tetap Jadi Favorit, Wisatawan Cukup Rogoh Kocek Segini
"Alhamdulillah semakin banyak masyarakat yang teredukasi. Terima kasih kepada Bank Indonesia dan perbankan lainnya telah meyediakan banyak merchant di Kota Kediri. Bagi pemungut pajak seperti pemda ini sangat diuntungkan dengan QRIS. Uang tidak menumpuk di kantor tapi langsung di bank," ungkapnya.
Pemkot Kediri dan KPwBI Kediri juga mendorong UMKM untuk menggunakan QRIS. Agar UMKM di Kota Kediri lebih bankable dan mengenal berbagai macam sistem pembayaran, apalagi sekarang UMKM didorong untuk go digital.
"Saya berharap kemajuan teknologi ini semakin memudahkan masyarakat. Perekonomian di Kota Kediri memang belum seperti sedia kala. Saya minta semua pihak turut mendorong perekonomian yang ada di Kota Kediri," ucap Abu.
Baca Juga: Tergiur Jadi Penyedia Program Makan Gratis, Puluhan Pengusaha Catering di Kediri Kena Tipu
Sementara itu, Kepala KPwBI Kediri, Moch. Choirur Rofiq, menyatakan dengan banyaknya jumlah merchant yang ada di Kota Kediri menunjukkan kegiatan ekonominya cukup luar biasa. Dengan banyaknya merchant yang sudah menggunakan QRIS diharapkan partisipasi masyarakat semakin bertambah lagi.
"Kita lihat saat pandemi kemarin kegiatan ekonomi banyak ditunjang oleh digital. Pola pembayaran masyarakat juga berubah menjadi non tunai. Ini perlu kita sambut bahwa kegiatan ekonomi dengan transaksi non tunai menunjukkan perekonomian kita sangat efisien," kata Rofiq.
Sedangkan untuk pre-event FEKDI ini merupakan bagian dari event puncak FEKDI yang akan diselenggarakan di Bali. Dimana FEKDI merupakan side event dari G20. Pada pre-event FEKDI di Kota Kediri juga diisi lomba mewarnai, latte art competition dan sosialisasi QRIS, cinta bangga paham rupiah, serta talkshow investasi pintar.
Baca Juga: Ribuan Vespa Mania Konvoi Peringati 1 Abad Ponpes Al-Flah Ploso Kediri
Turut hadir kepala OJK Kediri Bambang Supriyanto, Ketua Kadin Kota Kediri Muhammad Sholikin, Ketua PCNU Kota Kediri KH. Abu Bakar Abdul Jalil, Pimpinan Perbankan, Pimpinan Area OVO dan Shopeepay, serta tamu undangan lainnya. (uji/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News