BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Deputi 1 Kantor Staf Presiden (KSP) Febry Calvin Tetelepta memberikan apresiasi kepada PT Pertamina EP Cepu (PEPC) dalam mengelola Proyek Pengembangan Gas Lapangan Unitisasi Jambaran-Tiung Biru (JTB) yang sebentar lagi akan memasuki fase gas in sebelum kemudian masuk ke tahap produksi.
Menurutnya, ada beberapa hal yang menjadi perhatian bersama di JTB dan itu sangat positif. Di antaranya ialah kurang lebih dari 65 persen yang terlibat dalam proyek JTB ini ialah tenaga kerja lokal asli Bojonegoro. Ini sebuah apresiasi yang luar biasa dari kehadiran proyek JTB itu sendiri di Bojonegoro. Yang kedua adalah pihaknya melihat adanya bagian-bagian instalasi penting dalam proyek JTB yang dirakit di dalam negeri.
Baca Juga: SKK Migas Teken Kontrak Kerja Sama Wilayah Kerja Amanah dan Melati
"Ini menjadi hal yang menarik dan sejalan dengan visi presiden yang selama ini selalu menekankan faktor Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN), dan di dalam proyek ini dapat terpenuhi," ujar Febry saat di lokasi Gas Processing Facility (GPF) JTB di Desa Bandungrejo, Ngasem, Bojonegoro, Kamis, (14/7/2022).
Kedeputian satu yang membidangi infrastruktur, energi dan investasi ini juga berharap bahwa kehadiran proyek JTB ini tidak hanya sebatas untuk memberikan pemenuhan energi, namun juga memberikan manfaat lainya bagi industri hilir yang ada di Pulau Jawa. Karena dengan berjalan lancarnya industri di wilayah ini maka akan memberikan efek berganda lainnya. Dengan demikian pertumbuhan perekonomian akan semakin baik melalui multiplier effect-nya.
"Kami yakin bahwa kontribusi JTB ini sangat signifikan dalam pemenuhan energi nasional," tuturnya.
Baca Juga: Indonesia Exploration Forum 2024: Dukung Eksplorasi Migas Masif untuk Ketahanan Energi
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji yang juga mengunjungi Proyek JTB memberikan apresiasinya. Menurut Tutuka, Proyek JTB yang dioperatori oleh PEPC akan segera memasuki tahap gas in pada Juli ini dan merupakan tahapan penting (milestones) dalam perjalanan pengembangan proyek di lapangan ini.
Gas in adalah pengaliran gas dari sumber sumurnya menuju GPF untuk diolah sebelum memasuki tahap on stream. Untuk itu, pada tahapan yang cukup krusial ini, Tutuka mengajak semua pihak untuk berdoa bersama agar proses ini dapat berjalan dengan lancar dan aman.
"Semoga proses gas in yang akan berlangsung dalam waktu dekat ini dapat berjalan sukses, baik dan aman serta terus berlanjut hingga siap untuk akhirnya on stream." ujarnya saat berkeliling di GPF.
Baca Juga: Rancang FEED Proyek Geng North, SKK Migas Gandeng ITS dan ITB
Direktur Utama PEPC Awang Lazuardi menyampaikan bahwa sebelumnya PEPC JTB telah mempersiapkan operator yang merupakan putra-putri terbaik asli Bojonegoro untuk mengoperasikan proyek gas JTB ini. Mereka mengikuti proses penyaringan yang diadakan oleh PEPC JTB melalui program apprentice yang didukung dan telah mendapatkan persetujuan dari SKK Migas.
"Dapat kami sampaikan, bahwa sebanyak 108 putra putri terbaik Bojonegoro yang telah mengikuti seleksi sebelumnya untuk menjadi operator JTB saat ini sudah menjadi pekerja di PEPC sebagai Junior Operator," ungkapnya.
JTB selalu mengedepankan aspek safety dan menerapkan protokol keamanan dan keselamatan kerja dengan ketat. Dirinya selalu menekankan kepada timnya untuk senantiasa mengedepankan keselamatan pada setiap tahap pekerjaan menuju on stream.
Baca Juga: Pemkab Pamekasan dan Petronas North Ketapang Sosialisasikan Rencana Survei Migas
"Jangan mengorbankan safety untuk sekadar mengejar produksi dan kita akan terus mencoba serta memberi upaya-upaya terbaik untuk improvements ke depan," paparnya.
Proyek Gas JTB yang dioperatori oleh PEPC Zona 12 Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) sektor energi yang ditetapkan oleh Presiden RI Joko Widodo melalui Perpres Nomor 109 tahun 2020.
Proyek ini diharapkan menjadi salah satu penghasil gas terbesar di Indonesia. Suplai gas dari JTB akan memberikan ketersediaan gas bagi Pulau Jawa dan diharapkan dapat meningkatkan kemajuan perekonomian masyarakat di kawasan tersebut melalui geliat dunia usaha. Direncanakan proyek gas JTB akan mulai beroperasi pada tahun ini. (nur/ari)
Baca Juga: SKK Migas Apresiasi Peran Media terhadap Industri Hulu Migas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News