Kolaborasi Petrokimia dengan PG Rajawali Sukses Tingkatkan Pendapatan Petani Tebu di Malang

Kolaborasi Petrokimia dengan PG Rajawali Sukses Tingkatkan Pendapatan Petani Tebu di Malang Dirut PG Dwi Satriyo Annurogo (tiga dari kiri) saat panen tebu program makmur di Desa Ganjaran, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang.

Sedangkan unsur hara N dipenuhi melalui pemberian pupuk ZA Plus, yang juga dilengkapi unsur hara micro Zinc sebesar 1.000 ppm, dan kekurangan unsur hara lainnya dipenuhi melalui Petrocane yang memiliki formula NPK 15-10-15.

"Melalui demplot ini kami ingin mengedukasi sekaligus membuktikan kepada petani bahwa penggunaan produk nonsubsidi mampu meningkatkan hasil panen lebih optimal, sehingga petani tidak lagi bergantung pada pupuk subsidi,” bebernya.

Sementara itu, Direktur Holding Pangan ID FOOD, Frans Marganda Tambunan membenarkan bahwa saat ini produksi gula nasional masih defisit dibandingkan kebutuhan konsumsi. Ada selisih sekitar 780 ribu ton.

Ia pun mengungkapkan, pada tahun 2025 Presiden RI Joko Widodo mencanangkan swasembada gula konsumsi. Sehingga diperlukan upaya bersama melalui kolaborasi untuk mewujudkan target tersebut.

"Rendahnya produktivitas ini karena adanya tantangan yang kita hadapi. Di antaranya, berkurangnya lahan tebu dan rendahnya produktivitas tebu. Inovasi yang dilakukan melalui program makmur ini akan meningkatkan motivasi petani untuk kembali menanam tebu, sehingga lahan tebu semakin luas dan produktivitasnya pun tinggi," katanya.

Hal senada diungkapkan Bupati Malang, Sanusi. Ia mengatakan bahwa rendahnya produktivitas tebu salah satunya disebabkan kondisi tanah di Malang yang kurang subur karena penggunaan pupuk tidak berimbang.

"Inovasi Petrokimia Gresik melalui produk pengembangannya dapat menjadi solusi untuk mengembalikan kesuburan tanah agar hasil panen lebih melimpah," katanya.

Senior Project Manager (SPM) Program Makmur Indonesia, Supriyoto menyampaikan bahwa, target program makmur tahun 2022 secara nasional mencapai 250.000 Ha untuk seluruh komoditas.

Hingga Juni 2022, realisasinya telah mencapai 168.550 Ha atau 67,42 persen dari target, dengan jumlah petani yang mengikuti program ini sebanyak 85.605 orang.

Di Provinsi Jawa Timur sendiri, program makmur telah direalisasikan di lahan seluas 52.680 Ha untuk beragam komoditas, mulai padi, jagung, tebu, kopi, kentang, dan hortikultura yang tersebar hampir di semua kabupaten.

"Khusus untuk Kabupaten Malang, realisasinya telah mencapai 3.230 Ha, yang meliputi komoditas tebu, jagung, padi, dan kentang," tandas Supriyoto. (hud/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Petani Tebu di Majalengka Tewas Ditebas Sekelompok Orang Bersenjata Tajam':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO