Operator PT BJTI Perak Ungkap Kronologi Ambruknya Kontainer yang Sebabkan 1 Orang Tewas

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Operator container crane atau Reach Stacker di Depo PT Berlian Jasa Terminal Indonesia (PT BJTI), Mochamad Syaifudin, mengungkapkan kronologi tewasnya supir truk akibat tertimpa kontainer pada Senin (15/8/2022). Ia bercerita setelah sempat diperiksa Polres Pelabuhan Tanjung Perak terkait kejadian itu.

Syaifudin mengaku telah bekerja di PT BJTI Perak selama hampir 2 tahun. Ia menyebut, pihaknya baru pertama kali menemui kejadian dari kesekian lamanya saat pengoperasian mesin Reach Stacker di Depo PT BJTI.

Baca Juga: Jelang Coblosan, Warga Surabaya ini Dapat Kiriman Minyak Goreng Beserta Foto Paslon Pilgub Jatim

“Saya sudah 1 tahun lebih bekerja menjalankan mesin RS, tapi baru kali ini ada kecelakaan seperti ini, dan saya agak trauma dengan kejadian itu. Setiap saya berangkat kerja ke kantor dan melewati gudang tempat kejadian, jantung berdetak kencang hingga saya lemas,” ujarnya Rabu, (17/8/2022).

Menurut dia, tidak ada permasalahan pada kendaraan milik PT BJTI saat peristiwa itu terjadi, karena pihak terkait telah melakukan pengecekan secara berkala. Ia mengungkapkan, kontainer yang jatuh akibat lubang untuk tempat cengkeraman mesin Reach Stacker mengalami keropos.

“Kontainer itu milik SPIN, saat awal pengangkatan tidak ada masalah. Namun saat akan diturunkan ke badan truk, lubang kontainernya jebol dan lepas dari cengkeraman RS, dan terjatuh,” ungkapnya.

Baca Juga: Warga Mulyorejo Digegerkan Janda Bersimbah Darah, Diduga Hendak Bunuh Diri

Korban yang meninggal di tempat bernama Imam Kastiawan (47) warga Jalan Manukan Lor, Surabaya. Ia sempat dilarikan ke RS PHC Surabaya untuk mejalani proses autopsi dan kemudian dikebumikan ke TPU Babat Jerawat.

Sementara itu, pihak Polres Tanjung Perak masih belum bisa memberi keterangan resmi hasil penyidikan tentang penyebab jatuhnya kontainer di kawasan PT BJTI. Saat BANGSAONLINE.com mengonfirmasi lewat pesan instan (WhatsApp), Kapolres Tanjung Perak, AKBP Anton Elfrino Trisanto, belum memberi jawaban. (yan/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News