JAKARTA, BANGSAONLINE.com - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) melaporkan kinerja keuangan periode Semester I 2022. Untuk pendapatan tercatat sebesar Rp15,88 triliun, beban pokok pendapatan tercatat sebesar Rp11,47 triliun, EBITDA tercatat sebesar Rp3,53 triliun, dan laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp829 miliar.
Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, mengatakan bahwa perseroan berhasil mencatatkan kinerja yang baik pada semester I tahun ini di tengah kondisi pasar semen yang hiperkompetisi dan kenaikan biaya bahan bakar dan energi.
Baca Juga: SIG Prediksi Peluang Pertumbuhan dari Program 3 Juta Rumah Pemerintah
"Permintaan pasar semen domestik mengalami penurunan sepanjang semester I 2022, karena dampak libur lebaran setelah jeda dua tahun selama pandemi dan pergeseran prioritas belanja masyarakat untuk liburan dan konsumsi lainnya daripada untuk properti dan renovasi," ujarnya melalui keterangan tertulis yang diterima BANGSAONLINE.com, Senin (5/9/2022).
Di tengah berbagai tantangan berat tersebut, kata Vita, pihaknya melakukan berbagai langkah strategis untuk mempertahankan kinerja positif yang berkontribusi pada pengendalian beban pokok pendapatan, termasuk melalui pengamanan suplai batu bara dengan harga DMO, serta efisiensi beban usaha dan beban keuangan.
Upaya tersebut, membuat SIG mampu mempertahankan EBITDA sebesar Rp3,53 triliun dengan marjin EBITDA yang meningkat 0,4 persen menjadi 22,3 persen. Lalu, laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat 4,4 persen menjadi Rp829 miliar dan marjin laba bersih meningkat 0,3 persen menjadi 5,2 persen dibandingkan tahun lalu.
Baca Juga: Nathabumi SIG Sukses Musnahkan 103 Ton Bahan Perusak Ozon
"Kinerja positif yang dicapai SIG di tengah berbagai tantangan berat tahun ini, dan dengan kondisi permintaan semen nasional mengalami kontraksi, SIG masih berhasil meningkatkan pendapatan dari pasar domestik sebesar 1,8 persen," kata Vita.
Inisiatif untuk mendorong keberlanjutan SIG membuktikan resiliensi tak hanya dari capaian bisnis, namun juga operasional berkelanjutan yang menjadi daya saing perseroan. Hal ini dilakukan melalui berbagai program untuk mendukung penurunan emisi karbon dan pembangunan berkelanjutan, serta capaian sertifikat green label untuk produk-produk yang dihasilkan perseroan.
Vita menyebut, fokus SIG pada Industry Greenification dan Sustainability Initiative membantu perseroan mencapai target-target keberlanjutan seperti penurunan clinker factor untuk menurunkan emisi karbon dan peningkatan pemanfaatan energi alternatif.
Baca Juga: Majukan UMKM Binaan, SIG Pabrik Tuban Ajak Kolaborasi Anak Usaha
Selain itu, lanjut Vita, SIG juga mendapat Ekolabel Swadeklarasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk tiga Batching Plant (pabrik produksi beton) yang berlokasi di Serpong (Tangerang Selatan), Pulo Gadung (Jakarta Timur), dan Tuban (Jawa Timur).
"Delapan pabrik milik SIG turut meraih penghargaan Program Penilaian Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan (PROPER) dari kementerian yang sama. Pabrik tersebut antara lain Group Head of Plant Operation (GHoPO) Pabrik Tuban, PT Semen Gresik (Pabrik Rembang), PT Semen Padang (Pabrik Indarung), PT Semen Tonasa (Pabrik Pangkep) dan PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (Pabrik Tuban, Pabrik Narogong, Pabrik Cilacap serta Pabrik Lhoknga)," pungkasnya. (hud/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News