Demo Mahasiswa Tolak Kenaikan Harga BBM di Mojokerto Ricuh: Blokade Jalan Nasional hingga Bakar Ban

Demo Mahasiswa Tolak Kenaikan Harga BBM di Mojokerto Ricuh: Blokade Jalan Nasional hingga Bakar Ban Aliansi Mahasiswa Mojokerto Raya berdemo di depan kantor Pemkot Mojokerto sambil bakar ban. Foto: YUDI EP/ BANGSAONLINE

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Aksi unjuk rasa menolak kenaikan merambah ke sejumlah daerah. Di Mojokerto, ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Cipayung Plus Raya menggelar aksi turun jalan, Rabu (07/09/2022).

Gerakan penolakan kenaikan di depan Kantor Pemerintah Kota Mojokerto siang ini ricuh dan berlangsung panas. Massa yang mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian dan satpol PP itu tak hanya membakar ban, namun mereka juga memblokir jalan nasional Bypass Surabaya-Jombang.

Baca Juga: Kota Mojokerto Mulai Uji Coba Makan Bergizi Gratis Bagi 14 Ribu Siswa SD-SMPN

Masa gabungan dari HMI, GMNI, PMII, BEM, IMM, itu juga menuntut tiga pimpinan DPRD dan Sekdakot Mojokerto yang menemui massa aksi meneken nota kesepakatan. Isinya, mendesak pemerintah mencabut kebijakan kenaikan subsidi.

Ketua DPRD Kota Mojokerto, Sunarto, yang hadir dengan tongkat bantu akibat cedera lutut pun meneken nota yang juga berisi tuntutan menaikan upah minimum regional (UMR). Demikian dengan Sonny Basuki Rahardjo dan Djunaedi Malik, kedua wakil ketua DPRD langsung mengiyakan permintaan tanda tangan lengkap dengan stempel legislatif.

Awalnya, sekira pukul 09.30 WIB, massa aksi melakukan long march dari Terminal Kertajaya Mojokerto. Di perempatan Kenanten, mahasiswa langsung berhenti dan memblokir jalan nasional tersebut. Mereka berorasi dan menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya.

Baca Juga: Pemkot Mojokerto Gelar Puncak Peringatan HUT ke-79 PGRI dan Hari Guru Nasional 2024

Tak pelak, arus lalin jalur nasional tersebut macet. Selanjutnya, mahasiswa dengan panji-panji dan spanduk bertuliskan menentang kenaikan ini bergerak mendatangi Kantor Pemkot dan DPRD Kota Mojokerto di Jalan Gajahmada.

Dalam orasinya, mahasiswa meminta pemerintah membatalkan kenaikan BBM. Mereka juga meminta wakil rakyat keluar menemui mereka. Di tengah orasi, mahasiswa nekat membakar ban bekas setelah sempat terlibat aksi dorong dengan aparat kepolisian.

Baca Juga: Punya Bukit Teletubbies, TPA Randegan Serap Kunjungan Wisata Daerah

Tak lama kemudian, Ketua DPRD Sunarto bersama Wakil Ketua DPRD Junaidi Malik dan Sony Basuki Rahardjo, serta Sekda Gaguk Try Prasetyo turun menemui pendemo.

Ahmad Rofi'i, koordinator aksi, mendesak agar keempat pejabat itu meneken nota kesepakatan yang disiapkan mahasiswa tentang pencabutan kebijakan menaikan . Termasuk mendesak agar pemerintah menaikkan UMR.

Situasi saat itu memanas karena mahasiswa terlibat adu argumen dengan para pimpinan dewan. Ditambah adanya pengakuan seorang mahasiswa yang mengaku kena pukul petugas. Keributan pun tak terhindarkan. Para mahasiswa ini nyaris adu pukul dengan petugas.

Baca Juga: 3 Raperda Hasil Fasilitasi Gubernur Jatim Turun, Pemkot Mojokerto Sodorkan 5 Raperda Baru

Mahasiswa juga mendesak agar pemerintah memberikan bantuan langsung tunai (BLT) konkret sebagai kompensasi ini. Hal inilah yang memicu debat kusir dengan ketua dewan. Akhirnya, Sekwan DPRD Ruby Hartoyo menjelaskan program kerja pemkot menyoal dampak kenaikan BBM.

"Kota Mojokerto diperkirakan mendapat kucuran Rp4,6 miliar untuk bantuan langsung tunai (BLT) pengalihan subsidi bahan bakar minyak (BBM). Dana tersebut bakal dikucurkan ke 7.793 keluarga penerima manfaat (KPM) yang disalurkan bertahap mulai bulan ini," katanya.

Baca Juga: Pemkot Mojokerto Sukses Turunkan Jumlah Pengangguran

Masing-masing KPM akan menerima bantuan sebesar Rp150 ribu per bulan selama periode September-Desember. "Total ada 7.793 sasaran yang akan menerima BLT BBM," terangnya.

Dijelaskannya, setiap KPM akan menerima BLT dengan total nilai Rp600 ribu. Sehingga, bantuan sosial sebagai pengalihan subsidi BBM yang dikucurkan di Kota Mojokerto mencapai Rp4.675.800.000. "Nanti pencairannya diberikan dalam dua kali penyaluran melalui kantor pos," sebutnya.

Demo yang berlangsung alot selama kurang lebih dua jam itu akhirnya bubar. Mahasiswa peserta aksi ini kemudian meninggalkan Kantor DPRD Kota Mojokerto. Mereka kemudian melakukan aksi unjuk rasa serupa ke Gedung DPRD Kabupaten Mojokerto. (yep/mar) 

Baca Juga: Sambut Kedatangan Tim Verlap KKS Jatim, Pj Wali Kota Mojokerto Pamer Keunggulan Daerah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Aksi Demo Mahasiswa Dibubarkan Dosen':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO