MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM merambah ke sejumlah daerah. Di Mojokerto, ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Cipayung Plus Mahasiswa Mojokerto Raya menggelar aksi turun jalan, Rabu (07/09/2022).
Gerakan penolakan kenaikan harga BBM di depan Kantor Pemerintah Kota Mojokerto siang ini ricuh dan berlangsung panas. Massa yang mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian dan satpol PP itu tak hanya membakar ban, namun mereka juga memblokir jalan nasional Bypass Surabaya-Jombang.
BACA JUGA:
- 5 Raperda Inisiatif Pemkot Mojokerto Digodok Kakanwil Kemenkumham
- Cegah Praktik Politik Uang di Pilwali, Ali Kuncoro Kobarkan Semangat Hajar Serangan Fajar
- Revitalisasi RTH Kelar, Wajah Kota Mojokerto Makin Instagramable
- SDN Kranggan I Kota Mojokerto Terima Tim Audit KemenPPPA dan Satuan Pendidikan Ramah Anak
Masa gabungan dari HMI, GMNI, PMII, BEM, IMM, itu juga menuntut tiga pimpinan DPRD dan Sekdakot Mojokerto yang menemui massa aksi meneken nota kesepakatan. Isinya, mendesak pemerintah mencabut kebijakan kenaikan harga BBM subsidi.
Ketua DPRD Kota Mojokerto, Sunarto, yang hadir dengan tongkat bantu akibat cedera lutut pun meneken nota yang juga berisi tuntutan menaikan upah minimum regional (UMR). Demikian dengan Sonny Basuki Rahardjo dan Djunaedi Malik, kedua wakil ketua DPRD langsung mengiyakan permintaan tanda tangan lengkap dengan stempel legislatif.
Awalnya, sekira pukul 09.30 WIB, massa aksi melakukan long march dari Terminal Kertajaya Mojokerto. Di perempatan Kenanten, mahasiswa langsung berhenti dan memblokir jalan nasional tersebut. Mereka berorasi dan menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya.
Tak pelak, arus lalin jalur nasional tersebut macet. Selanjutnya, mahasiswa dengan panji-panji dan spanduk bertuliskan menentang kenaikan harga BBM ini bergerak mendatangi Kantor Pemkot dan DPRD Kota Mojokerto di Jalan Gajahmada.
Dalam orasinya, mahasiswa meminta pemerintah membatalkan kenaikan BBM. Mereka juga meminta wakil rakyat keluar menemui mereka. Di tengah orasi, mahasiswa nekat membakar ban bekas setelah sempat terlibat aksi dorong dengan aparat kepolisian.
Tak lama kemudian, Ketua DPRD Sunarto bersama Wakil Ketua DPRD Junaidi Malik dan Sony Basuki Rahardjo, serta Sekda Gaguk Try Prasetyo turun menemui pendemo.
Klik Berita Selanjutnya