KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Pawyatan Daha Kediri, Sri Utami Hanggondosari, memprediksi ekonomi di Kabupaten Kediri tetap stabil walau harga BBM meningkat. Pengamat ekonomi itu menyebut, faktor yang berpengaruh besar terhadap kestabilan ekonomi di Kabupaten Kediri adalah kebijakan penyaluran subsidi dan kuatnya UMKM yang dibangun Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana.
Ia menilai, pondasi UMKM di Bumi Panjalu cukup kuat. Sehingga, perputaran ekonomi tetap terjaga yang kemudian akan berpengaruh langsung terhadap kesejahteraan masyarakat.
Baca Juga: Setubuhi Anak Kandung Sendiri, Pria di Kediri Ditangkap Polisi
“Di Kabupaten Kediri ini tidak terlalu berdampak secara fluktuasi seperti di daerah lain. Karena perekonomian rakyat sudah cukup kuat melalui UMKM,” ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu (7/9/2022).
Menurut dia, kekuatan UKM dapat dilihat dari bagaimana bupati terjun langsung mengawal kemajuan UMKM di Kabupaten Kediri. Kemudian terbentuknya sentra dan garasi UMKM yang telah dibangun dianggap dapat memperkuat sektor UMKM.
Dengan demikian, imbas dari kenaikan harga BBM tidak terlalu signifikan terhadap perekonomian di Kabupaten Kediri meski harga bahan pokok juga terkerek. Ia menambahkan, kebijakan yang diambil bupati dengan memberikan subsidi terhadap transportasi pengangkut bahan pokok serta BLT yang akan diberikan kepada 91 ribu penerima manfaat dirasa tepat sasaran.
Baca Juga: Uniska Jalin Kerja Sama dengan Bank Indonesia Melalui Program Beasiswa
“BLT ini lebih tepat sasaran. Efektif dan efisien karena langsung kepada masyarakat yang membutuhkan,” ungkapnya.
Sementara itu, Dosen Ekonomi Pembangunan Universitas Kadiri, Bothy Dewandaru, juga menyoroti kebijakan yang diambil bupati karena berhadapan dengan tantangan kestabilan ekonomi. Meski begitu, Dhito tetap dipercaya dapat menjaga kondisi ekonomi di Kabupaten Kediri.
Hal tersebut bukan tanpa dasar, tapi dari pandemi Covid-19. Di mana UMKM menjadi penyokong utama perekonomian agar tetap tumbuh pesat meski diterpa pagebluk.
Baca Juga: Pjs Bupati Kediri Ikuti Senam Bareng Dinkes di Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-60
“Setelah pandemi ini, Kondisi di Kabupaten Kediri sangat menarik, ya. Karena Mas Dhito banyak mengembangkan ekonomi daerah. Kemudian menghadapi (kenaikan) BBM ini. Kalau UMKM tetap bertahan, Mas Dhito tetap meningkatkan kinerja UMKM-nya, kondisi kenaikan BBM ini tidak terlalu terasa,” kata Bothy.
Ia berharap, bantuan dan subsidi yang dikeluarkan dari Pemkab Kediri bisa tepat sasaran. Sehingga, efeknya dapat mengatrol daya beli masyarakat yang kemudian berdampak bagi kenaikan UMKM.
“Dengan daya beli masyarkat yang kuat, keuntungan bagi UMKM juga akan meningkat,” tuturnya.
Baca Juga: OTK Penantang Duel Kabag Ops Polres Kediri Kota Diamankan, Ternyata Menderita Gangguan Jiwa
Sebelumnya, Pemkab Kediri tengah menyiapkan langkah-langkah strategis terhadap dampak kenaikan BBM. Salah satunya akan memberikan subsidi kepada pekerja transportasi umum yang mengangkut bahan-bahan pokok.
“Kita akan mensubsidi kebutuhan BBM yang digunakan oleh transportasi umum yang mengangkut bahan-bahan pokok,” ucap bupati usai rapat koordinasi tim pengendalian inflasi daerah di Kantor Pemkab Kediri, Senin (5/9/2022) lalu.
Selain subsidi, pihaknya juga akan menyalurkan BLT bagi masyarakat terdampak kenaikan BBM ini. Bupati menargetkan, 15 September mendatang bantuan ini akan disalurkan. (kominfo)
Baca Juga: Kejari Kabupaten Kediri, Kenalkan Program Sareng Jaga Desa
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News