KARO, BANGSAONLINE.com - Penggunaan pupuk non-subsidi terbaru milik Petrokimia Gresik, Petro ZA Plus dan Phosgreen mampu meningkatkan produktivitas budidaya bibit kentang. Hal itu terbukti dalam panen bersama demonstration plot (demplot) di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Selasa (13/9/2022).
Direktur Utama (Dirut) Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo, mengatakan bahwa, produk baru itu merupakan upaya pihaknya dalam menghadirkan alternatif pilihan bagi petani agar tidak bergantung pada pupuk subsidi.
Baca Juga: Petrokimia Gresik Raih Penghargaan Tertinggi Platinum di Ajang SNI Award 2024
"Melalui demplot ini, kita bisa buktikan bersama bahwa penggunaan pupuk non subsidi mampu memperbesar peningkatan produktivitas dan pendapatan petani," ujarnya.
Dari hasil demplot, kata Dwi, jumlah rata-rata umbi pertanaman kentang sebanyak 26 umbi dengan bobot sekitar 1,39 kg, sehingga estimasi total panen mencapai 30 ton per hektare. Sedangkan pada budidaya petani sebelumnya hanya diperoleh rata-rata ubi pertanaman seberat 1 kg atau estimasi total panen sekitar 22 ton per hektare, ada peningkatan produktivitas 8 ton per hektare.
Adapun rekomendasi pemupukan pada demplot di lahan seluas 0,2 ha antara lain Petro ZA Plus (100 kg), Phosgreen (100 kg), NPK Phonska Plus (200 kg), ZK (50 kg) dan Petroganik (400 kg). Petrokimia Gresik dalam demplot ini juga memberikan kawalan untuk pengendalian hama.
Baca Juga: Dirut Petrokimia Gresik Beberkan Program Transisi Energi 2024-2030 di Forum Internasional COP29
"Saya berharap budidaya demplot yang telah kita laksanakan selama 3,5 bulan ini dapat diduplikasi oleh petani kentang lain di Kabupaten Karo, maupun petani di Sumatera Utara, sehingga manfaat dari produk terbaik Petrokimia Gresik ini dapat menjangkau lebih luas lagi, dan mampu mendorong pertumbuhan perekonomian daerah," urai Dwi.
Ia mengungkapkan, Petrokimia Gresik di usia ke-50 tahun meluncurkan tiga produk baru, yakni Petro ZA Plus dan Phosgreen, serta Petroganik Premium. Produk ini merupakan bentuk kontribusi perusahaan untuk kemajuan pertanian di Indonesia dan dalam upaya bersama-sama menjaga ketahanan pangan nasional.
"Kami telah memberikan kandungan tambahan yang dibutuhkan tanaman pada pupuk baru tersebut. Bukan sekadar pembeda dengan produk subsidi, tapi bertujuan agar petani dapat merasakan manfaat lebih, dari pupuk non subsidi Petrokimia Gresik yang berkualitas," tuturnya.
Baca Juga: Dirut Petrokimia Gresik Dinobatkan sebagai Tokoh Penggerak Generasi Petani
Ia menyebut, Petro ZA Plus memiliki kandungan Nitrogen 21%, Sulfur 24%, dan Zinc 1000 ppm. Keunggulan pupuk ini mampu memacu pertumbuhan jumlah anakan, tinggi tanaman, jumlah daun, dan menjadikan warna daun nampak lebih hijau, serta meningkatkan mutu hasil panen dengan memperbaiki warna, aroma, rasa, besar buah/umbi, dan menjadikan tanaman lebih tahan terhadap serangan hama atau penyakit.
Sedangkan Phosgreen, dilahirkan dengan kandungan fosfat dan kalsium masing-masing minimal 20%, serta magnesium minimal 3% yang berfungsi memacu pertumbuhan akar, pembentukan bunga, serta meningkatkan ketahanan hasil panen sehingga mengurangi penyusutan selama penyimpanan. Phosgreen juga diperkaya dengan tambahan unsur hara sulfur yang dapat meningkatkan mutu hasil panen.
"Bagi Petrokimia Gresik, kehadiran produk baru itu semakin memperkuat posisi perusahaan sebagai produsen pupuk terlengkap di Asia Tenggara, sekaligus bentuk dukungan perusahaan terhadap peningkatan kesejahteraan petani di Indonesia," kata Dwi.
Baca Juga: Kucurkan Beasiswa, Cara Petrokimia Gresik Dorong Generasi Muda Tertarik Bertani
Ia menambahkan, saat ini komoditi kentang merupakan komoditi yang paling diminati oleh petani sehingga Pemkab Karo melalui dinas pertanian (Distan) terus berupaya medukung petani dalam berbudidaya, kentang terutama dalam penyediaan benih kentang yang bermutu.
Bupati Karo, Cory Sriwaty Sebayang, mengapresiasi perhatian Petrokimia Gresik terhadap pertanian kentang di Karo, khususnya di Desa Bukit, Kecamatan Dolat Rayat.
"Demplot ini sebagai referensi bagi petani-petani di Kabupaten Karo untuk dapat melakukan proses budidaya yang lebih baik sesuai dengan kebutuhan unsur hara lahannya masing-masing," ucap Cory.. (hud/mar)
Baca Juga: Petrokimia Gresik Kirim Bantuan untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News