
GRESIK, BANGSAONLINE.com - Hidayatus Tsaniah (24), warga Desa Banyuurip, Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik, menjadi salah satu korban meninggal akibat kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022) malam.
Hidayatus saat kejadian ikut menonton pertandingan Arema FC versus Persebaya bersama saudaranya.
Korban saat ini tercatat sebagai mahasiswi di Universitas Islam Malang (Unisma).
Ia tengah menyelesaikan program studi pendidikan guru madrasah ibtidaiyah. Hidayatus adalah Alumni Pondok Pesantren (Ponpes) Mambaul Ihsan, Desa Banyurip, Kecamatan Ujungpangkah.
Saat terjadi kerusuhan, nyawanya tak tertolong. Ia merupakan salah satu dari sekitar 180 orang korban yang dikabarkan meninggal dunia akibat kerusuhan suporter.
Mulai Minggu (2/10/2022) pagi, di rumah duka sudah banyak sanak keluarga berdatangan untuk ucapkan belasungkawa.
Sementara di rumah duka bercat hijau itu, sejumlah orang melantunan ayat suci Alquran untuk mendoakan almarhumah.
(Jenazah Hidayatus Tsaniah saat dimakamkan. Foto: ist)
Perangkat Desa Banyuurip, Mohammad Khizam, kepada wartawan membenarkan ada salah satu warganya meninggal dunia karena tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, saat pertandingan sepak bola antara Arema versus Persebaya.
"Oh nggeh (oh iya). Jenazah almarhumah sampai Gresik di rumah duka pukul 07.30 WIB. Ini masih banyak dari sanak keluarga mempersiapkan pemakaman. Jenazah sudah disucikan juga," ucapnya.
Menurut Khizam, almarhumah akan dikebumikan di tempat pemakaman umum (TPU) Desa Pangkahkulon, Kecamatan Ujungpangkah. Hal ini atas permintaan keluarga.
"Kami sediakan mobil ambulans. Rencananya bakda dzuhur nanti akan dimakamkan di Pangkahkulon," jelasnya.
Khizam menerangkan, Pemerintah Desa (Pemdes) Banyururip mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya Hidayatus. Almarhumah merupakan anak dari tokoh masyarakat desa setempat.
"Kami mengucapkan belasungkawa. Semoga Allah SWT mengampuni khilaf dan dosa saudara kita, almarhumah yang telah berpulang," tutupnya. (hud)