KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Pemkot Kediri melalui dinas sosial (dinsos) melakukan rapat koordinasi verifikasi dan validasi kelayakan penerima bantuan sosial (bansos) yang masuk dalam data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS). Kepala Dinsos Kota Kediri, Paulus Luhur Budi, membuka agenda tersebut, Rabu (12/10/2022).
Paulus menyebut, acara ini digelar untuk mematenkan data tentang penerima bantuan agar tepat sasaran. Adapun pesertanya adalah kasie kesejahteraan sosial dan trantib yang ada di Kota Kediri
Baca Juga: Kota Kediri Jadi Tuan Rumah Gebyar Hateri Ke-39, Pj Zanariah Buka Rakor Persiapan
"Karena anggaran di pemerintah baik yang ada di pusat atau daerah terbatas, maka kita manfaatkan sebaik-baiknya supaya dana yang ada bisa dipakai untuk yang benar-benar membutuhkan,” ujarnya.
Agar penyaluran bantuan tepat sasaran, Paulus menekankan pentingnya pemutakhiran data. Ia meminta kelurahan melibatkan peran RT dan RW yang lebih mengetahui kondisi masyarakat. Meningat, perangkat kelurahan ada yang bukan warga asli dari kelurahan tempatnya bekerja.
"Jadi kalau memang ada yang tidak layak baik karena informasinya, atau karena sasarannya sudah meninggal atau ketika memperoleh data ada kepentingan-kepentingan pribadi diluar persyaratan maka kita benahi sekarang,” tuturnya.
Baca Juga: Pj Wali Kota Zanariah Harap PGRI Kota Kediri Semakin Solid Majukan Mutu Pendidikan
Terkait indikator kemiskinan yang akan digunakan sebagai acuan dalam pendataan, Paulus menyampaikan akan merumuskannya dengan melibatkan aparat kelurahan agar tercapai kesepakatan bersama.
“Indikator kelayakan masih kita pelajari. Dari Kementerian Sosial, BPS, Bapenas. juga mengeluarkan data terkait indikator penilaian kemiskinan maka harus kita satukan untuk melihat seperti apa indikator yang mau kita pakai karena sampai sekarang belum ada aturan tunggal tentang hal itu,” paparnya.
Ia menambahkan, semua yang mendapatkan bantuan sosial harus masuk DTKS dan ini perlu disosialisasikan ke masyarakat sehingga jika mereka ingin mendapatkan bantuan bisa mengajukan diri ke kelurahan masing-masing untuk didata.
Baca Juga: Uniska Jalin Kerja Sama dengan Bank Indonesia Melalui Program Beasiswa
“Ini juga penting untuk panjenengan sosialisasikan ke masyarakat supaya tidak ada kesalahpahaman dan masyarakat mengetahui prosedurnya. Kita punya aplikasi SIKS-NG, yang didalamnya teman-teman di kelurahan bisa mengakomodir kalau dari masyarakat ada yang menyampaikan seseorang tidak layak, tentunya dengan menyampaikan bukti-buktinya sehingga nanti bisa kita lakukan assesment di lapangan, untuk kita lihat kebenarannya,” ujarnya.
Dari rakor ini, Paulus berharap bisa menghasilkan data yang paling update dan mengcover masyarakat yang benar-benar berhak menerima bantuan. (uji/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News