KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, menyambut baik langkah Gubernur Khofifah yang untuk kesekian kalinya kembali memamerkan Nanas Pasir Kelud (PK-1) kepada setiap tamu yang datang ke Jawa Timur.
Menyambut positif hal tersebut, Bupati Kediri mengaku bakal terus mengembangkan PK-1. Sebab, kata Dhito, buah yang dikembangkan di Kecamatan Ngancar itu merupakan produk unggulan di Kabupaten Kediri dari beberapa jenis nanas yang ada.
Baca Juga: Dukungan Para Pekerja MPS Brondong Lamongan untuk Menangkan Khofifah di Pilgub Jatim 2024
"Kita akan kembangkan mulai dari pembenihan sampai pengembangan Kawasan Budi Daya Nanas Pasir Kelud ini (PK-1)," ujarnya, Sabtu (15/10/2022).
Menurut dia, pengembangan nanas PK-1 banyak terkendala dalam pembenihan karena jenis nanas ini jarang muncul tunas baru di sekitar batang sebagaimana yang biasa muncul di nanas biasa. Untuk mencukupi kebutuhan, pihaknya kini telah melakukan inovasi dalam pembenihan.
Inovasi yang dilakukan yakni melalui stek batang, di mana cara ini belum ada di tempat lain dan di Indonesia baru ada di Kabupaten Kediri. Selain stek batang, dilakukan pula pengembangan dengan kultur jaringan.
Baca Juga: Blusukan di Pasar Sidoharjo Lamongan, Khofifah akan Tutup Kampanye di Jatim Expo
Sekadar diketahui, Gubernur Khofifah kembali memamerkan PK-1 kepada tamu yang datang ke Jawa Timur. Nanas asal Kabupaten Kediri tersebut kali ini dipamerkan saat penutupan Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II di Kantor BPSDM Jawa Timur, Jumat (14/10/2022).
Acara itu dihadiri Sekretaris Utama Lembaga Administrasi Negara (LAN) Reni Suzana, kepala daerah penerima penghargaan Lencana Jer Basuki Mawa Beya Emas, termasuk peserta pelatihan dari berbagai daerah di Indonesia.
"Ini saya akan pamerkan kepada bapak ibu sekalian, ada komandannya, pemilik dari area ini Pak Bupati Kediri (Hanindhito Himawan Pramana), hampir setiap tamu saya kenalkan," kata Khofifah.
Baca Juga: Survei Poltracking Terbaru, Khofifah-Emil Melejit Tinggalkan Risma-Hans dan Luluk-Lukman
Ia yang sedari awal mengetahui dan merasakan varietas PK-1 itu memang mengakui kelebihan nanas yang dikembangkan di Lereng Gunung Kelud itu. Selain rasanya yang manis, untuk menikmati buah itu cukup mudah.
"Ini nanas yang tidak perlu dikupas, cukup dibelah-belah saja," tuturnya.
Untuk saat ini, mendapatkan nanas kualitas unggul itu diakui tidak mudah karena pengembangannya yang belum masif. Sehingga, Khofifah mengusulkan adanya pinjaman KUR Yarnen (bayar saat panen) bagi petani nanas.
Baca Juga: Uniska Jalin Kerja Sama dengan Bank Indonesia Melalui Program Beasiswa
Hal itu lantaran masa panen nanas PK-1 yang sampai menunggu 18 bulan. Dengan KUR yarnen itu, para petani diharap akan lebih banyak lagi yang mengembangkan untuk menanam PK-1.
"Kalau tidak disiapkan secara masif, marketnya tidak sampai Surabaya, apalagi Jakarta," ucap Khofifah.
Selain Nanas Pasir Kelud, buah-buah unggulan dari berbagai daerah di Jawa Timur sengaja dijadikan display di setiap kegiatan Pemerintah Provinsi Jawa Timur supaya dapat diketahui setiap tamu yang hadir. (tia/sis)
Baca Juga: Survei ARCI: Khofifah-Emil Dominan di Mataraman
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News