Debit Air Sungai Brantas Naik, Wali Kota Kediri Minta Warga Sementara Tak Cari Ikan

Debit Air Sungai Brantas Naik, Wali Kota Kediri Minta Warga Sementara Tak Cari Ikan Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar (tengah) saat mengecek kondisi Sungai Brantas di atas Jembatan Brantas Lama. Foto: Ist.

KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Kondisi yang melewati Kota Kediri mengalami kenaikan debit air usai di Kabupaten Blitar dibuka. Arus sungai juga terlihat sangat deras.

Menurut informasi, debit air di daerah Blitar dan Tulungagung telah menunjukkan peringatan siaga merah.

Baca Juga: Ratusan Entrepreneur Muda Kota Kediri Deklarasi Dukung Vinanda-Gus Wim

Melihat kondisi ini, memberikan imbauan kepada warga Kota Kediri.

“Bagi warga Kota Kediri dan sekitarnya, sekarang ini arus sangat deras. Jadi, ada beberapa barang yang hanyut seperti pohon bambu yang nyangkut di jembatan lama sehingga jembatan ditutup. Saya mohon kepada seluruh warga yang ada di pinggir untuk berhati-hati, tidak bermain-main dengan arus ,” pesannya saat meninjau debit air .

Wali kota yang karib disapa Mas Abu itu mengaku sudah membuka Bendungan Waru Turi, namun debit air yang mengalir di Kota Kediri tetap saja tinggi. Padahal, seharusnya bila bendungan sudah dibuka, debit air yang mengalir di Kota Kediri mengalami penurunan.

Baca Juga: Pj Wali Kota Zanariah Tebar 35.000 Benih Ikan Bersama WWI Regional Kediri di Sungai Brantas

Karena hal itulah, Abu Bakar meminta warga agar tidak main di tepi atau bibir . Karena kondisi saat ini tepi sungai sudah tertutup oleh air.

"Untuk sementara waktu juga diimbau agar tidak mencari ikan, karena arusnya sangat kencang dan berbahaya. Selain itu, Taman Brantas juga ditutup sementara demi keamanan bersama," pungkasnya.

Saat meninjau kondisi , diketahui ada perahu tambangan yang mengangkut orang tampak terbawa arus saat melewati Jembatan Brantas Lama.

Baca Juga: Bakal Calon Wali Kota Kediri Ronny Siswanto Siap Buka Balai Kota untuk Masyarakat Jika Terpilih

Petugas gabungan berusaha memberi pertolongan, namun perahu tambangan tersebut terus melaju dan belum diketahui nasibnya hingga berita ini dikirim. (uji/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO