KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Kemasan yang unik dan menarik akan menjadi daya tarik konsumen untuk membeli sebuah produk. Didasari hal tersebut, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Kediri berkolaborasi dengan UPTI Mamin dan Kemasan Disperindag Jawa Timur mengadakan kegiatan fasilitasi layanan desain kemasan dan UMKM, Rabu (19/10/2022).
Layanan yang diadakan di halaman kantor dinas perdagangan dan perindustrian itu kemasan menggunakan mobil pelayanan desain (mopdeska). Masing-masing pelaku IKM (industri kecil menengah) dipersilakan konsultasi seputar kemasan produknya ke petugas.
Baca Juga: Sambut Nataru, Disperdagin Kota Kediri Tera Ulang SPBU
Kepala Disperdagin Kota Kediri Tanto Wijohari mengatakan pelaku IKM sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut. Buktinya, ada 22 pelaku IKM yang sudah mendaftar sejak dibuka pendaftaran.
“Sebenarnya dari UPTI Mamin dan Kemasan Disperindag Jatim kita hanya dijatah 20 orang saja. Namun kita sampaikan bahwa peminatnya melebihi yang mereka minta, dan alhamdulillah mereka tidak keberatan dan hari ini semua dilayani. Peserta tidak hanya dari pelaku industri makanan dan minuman, tapi juga ecoprint atau kerajinan,” tuturnya.
Tanto mengungkapkan sebagian besar pelaku IKM yang mengikuti kegiatan tersebut sudah memiliki izin usaha dan mengantongi nomor NIB, PIRT, serta label halal. Adapun beberapa pelaku usaha yang belum memiliki izin, pihaknya siap membantu dan memfasilitasi.
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Tinjau Pelaksanaan OPM Jelang Nataru
Ia berharap kegiatan kolaborasi ini bisa membantu para pelaku IKM yang masih kebingungan dalam menentukan konsep desain untuk kemasan produknya.
“Para pelaku IKM bebas ingin berkonsultasi apa saja. Misal ingin bentuk kemasan yang seperti apa, desainnya, atau mungkin bagaimana agar makanannya dikemas bisa lebih awet, itu bisa ditanyakan langsung dengan petugas yang menangani. Kita fasiltasi untuk rancangan desain kemasan sampai jadi kemasan,” terangnya.
Tanto juga berharap dari kegiatan ini pelaku IKM Kota Kediri bisa naik kelas melalui kemasan produknya yang menarik. Sehingga, omzet penjualannya bisa meningkat.
Baca Juga: Pemkot Kediri Hentikan Program Banmod Tahap II Jelang Pilkada 2024
“Selama ini mungkin kemasan mereka masih ala kadarnya. Nah, dengan adanya kegiatan ini harapannya bisa menambah daya saing suatu produk sehingga pangsa pasarnya meningkat,” pungkasnya.
Sementara itu, salah satu pelaku IKM Endang Sudarmi yang ditemui di sela-sela mengante, mengaku sudah 2 tahun menjalankan usaha manisan jahe dan manisan kencur. Ia mengklaim produknya berbeda dari yang lain karena bisa langsung dikonsumsi tanpa harus diseduh.
“Tahun 2020 ketika pandemi kemarin, saya mencoba membuat usaha manisan jahe dan manisan kencur. Jika biasanya minuman herbal dikemas dalam bentuk serbuk, berbeda dengan produk saya yang bisa langsung dikonsumsi,” tuturnya.
Baca Juga: Kolaborasi Pelbagai Pihak, Festival Pasar Rakyat 2024 Berlangsung di Pasar Pahing Selama 2 Hari
Endang sengaja mengikuti kegiatan ini karena memang belum memiliki kemasan paten untuk produknya. Ia sangat bersyukur adanya fasilitasi dari disperdagin ini, karena membuat produk miliknya menjadi lebih menarik Apalagi, manisan jahe dan manisan kencur tersebut sudah mengantongi izin dan berlabel halal.
Endang pun mengaku lebih percaya diri untuk menitipkan produknya ke tempat seperti pusat oleh-oleh karena kemasan yang lebih cantik.
“Dengan kemasan yang unik pasti akan menjadi daya tarik masyarakat untuk membeli produk saya karena orang kan yang dilihat pertama pasti dari kemasannya, setelah itu baru tertarik membeli dan mencoba rasanya,” ujarnya. (uji/rev)
Baca Juga: Tingkatkan Kepercayaan Konsumen, Pemkot Kediri Rutin Lakukan Tera Ulang ke Seluruh Pasar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News