NGAWI, BANGSAONLINE.com - Curah hujan yang tinggi dalam sepekan terakhir membuat Polres Ngawi waspada akan datangnya bencana banjir.
Kapolres Ngawi AKBP Dwiasi Wiyatputera memerintahkan jajarannya untuk melakukan kesiapan dini. Di antaranya menyiapkan posko, memantau daerah rawan banjir, aliran sungai, dan debit air sungai. Khususnya debit air dua sungai yang melintasi wilayah Ngawi, yaitu Bengawan Solo dan Bengawan Madiun.
Baca Juga: Bengawan Solo Meluap, Akibatkan 17 Desa di Ngawi Terendam Banjir
Orang nomor satu di Polres Ngawi tersebut juga meminta perahu karet disiagakan di posko bencana di daerah rawan banjir. Sekaligus peralatan dapur umum, sehingga sudah siap sewaktu-waktu dibutuhkan.
"Obat-obatan juga, semua siap," tegasnya.
Menurutnya, ada lima kecamatan di Kabupaten Ngawi yang masuk daerah rawan banjir karena berada di daerah aliran Sungai Madiun dan Bengawan Solo. Di antaranya Kecamatan Kwadungan, Ngawi Kota, Pitu, Karanganyar, dan Widodaren.
Baca Juga: SP3 Kasus Dugaan Malapraktik Dokter Gigi yang Tewaskan Wanita di Ngawi Tuai Aksi Demo
"Namun, sampai saat ini debit air sungai terpantau masih batas normal," tandasnya.
Terpisah, Kasatsamapta AKP Jumianto Nugroho membenarkan bahwa saat ini debit air Sungai Madiun dan Bengawan Solo terpantau dalam batas normal.
"Alhamdulillah, ketinggian air masih dalam batas normal. Di Jembatan Dungus, aliran sungai masih di tanda warna hijau. Semoga debit air tidak naik lagi dan tidak banjir," harap Jumianto saat memantau langsung di lapangan.
Baca Juga: Cegah PMK, Bhabinkamtibmas dan Dinas Perternakan Gelar Penyemprotan Disinfektan di Keraskulon Ngawi
Meski demikian, di sejumlah titik ada air yang meluap hingga menggenangi jalan raya. Bahkan ada yang masuk mulai ke halaman warga di daerah Kwadungan.
"Sesuai dengan informasi Kapolsek Kwadungan, AKP Sunarijati, menyatakan bahwa situasi terkini debit air di depan Klinik Rahayu atau Jembatan Simo air sudah menggenangi jalan, namun masih bisa dilewati oleh kendaraan baik R2 maupun R4. Semoga tidak hujan," tutur Plt Kasi Humas Polres Ngawi Ipda Dian.
Baca Juga: Satgas Pangan Polres Ngawi Cek Stok Daging Sapi dan Pantau Kondisi PMK
Sementara hasil pantauan di Jembatan Purwosari Kwadungan yang sedang dalam taraf perbaikan, air sudah mengarah ke selatan namun belum menggenang di perumahan.
Debit air Bengawan Madiun di Jembatan Simo dan Jembatan Kwadungan mengalami kenaikan, tapi masih dalam batas normal. Selanjutnya, kondisi di Jembatan Gantung Sungai Bengawan Solo Dusun/Desa Gemarang Kedunggalar, debit air masih normal.
Sedangkan Kapolsek Pangkur AKP Subandi mengingormasikan kondisi Sungai Madiun yang melintasi Desa Pleset dan Desa Waruktengah. Menurutnya, air masih terus mengalami kenaikan sampai batas bibir sungai, namun belum naik ke akses jalan umum dan pemukiman.
Baca Juga: Dukung Ketahanan Pangan, Polsek Ngrambe Pantau Pemanfaatan Pekarangan Rumah untuk Pertanian
"Dalam pantauan Kapolsek Pangkur, luapan air Sungai Madiun hanya menggenangi persawahan yang sudah dipanen, namun tidak meluap ke akses jalan maupun pemukiman," pungkasnya Dian. (nal/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News