FGD DPRD Gresik dan Bappeda, Muncul Wajah Pasar Kota Kumuh hingga OPD Minim Anggaran

FGD DPRD Gresik dan Bappeda, Muncul Wajah Pasar Kota Kumuh hingga OPD Minim Anggaran Suasana FGD yang dilakukan DPRD Gresik dengan Bappeda yang diikuti para peserta dari OPD di lingkup Pemkab Gresik. Foto: Ist

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Focus group discussion (FGD) DPRD dengan Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) digelar, Rabu (26/10/2022).

Diskusi dengan nara sumber Sekretaris Komisi III DPRD , Abdullah Hamdi, dan Kepala Bappeda Misbahul Munir, dengan moderator Ketua Komunitas Wartawan (KWG), M.Syuhud Almanfaluty, banyak hal menarik yang muncul dari peserta. 

Baca Juga: Dijamin Lancar! Atasi Kredit Dibayarkan Tidak Muncul 'No Result Found' saat Pemindahbukuan Coretax

Mulai soal wajah Pasar Kota dan Pasar Baru yang kumuh, jalan dan trotoar kota yang sempit, kemiskinan, infrastruktur, penangan banjir Kali Lamong, dan banjir kota , IT, hingga keterbatasan anggaran di OPD untuk menjalankan program.

Adim, peserta dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD). Ia mengungkapkan kondisi wajah (depan) Pasar Baru dan Pasar Kota yang kumuh.

"Pedagang berjualan di atas trotoal. Sampah berserakan. Jalan sekitar macet. Apa tak ada penertiban dari OPD terkait?. Padahal kedua pasar itu bagian dari wajah Kota , karena berada di wilayah perkotaan," katanya.

Baca Juga: Nazar Diterima CPNS Mahkamah Agung, Ermaya dan Syahrul Jalan Kaki dari Gresik ke PN Tuban

Hendri, peserta lain dari Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR). Ia mengaku OPDnya sebetulnya ingin membuat aplikasi untuk ruang informasi publik agar masyarakat bisa mudah mengetahui program yang telah dijalankan.

"Selama ini kami kesulitan setiap mengajukan anggaran untuk IT itu, meski nilainya kecil. Anggaran selalu dicoret. Sepertinya dianggap tak penting," ungkapnya.

Salain itu, banyak muncul pertanyaan lain seperti Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar), yang ploting aggarannya masih relatif kecil, sehingga dalam pelayanan masyarakat seperti saat ada insiden kebakaran belum bisa naksimal, lantaran keterbatasan sejumlah sarana. Antara lain, masih minimnya mobil pemadam, di setiap kecamatan belum semua berdiri posko, dan lainnya.

Baca Juga: Info Apakah Sudah Ditransfer BLT Rp600 Ribu Bank BRI, BSI, BNI dan Login Cekbansos di Sini

Abdullah Hamdi menyatakan, dalam program Nawa Karsa Bupati Fandi Akhmad Yani, dan Wabup Aminatun Habibah, ada 3 skala prioritas di tahun ini. Yakni, penanganan banjir Kali Lamong, penanganan infrastrukr jalan, dan penanganan kemiskinan.

"Program ini sudah mulai tampak. Kali Lamong meluap. Banjir. Surutnya air sekarang lebih cepat. Desa yang terendam berkurang, karena Kali Lamong terus dinormalisasi. Sementara soal panangan kemiskinan terus dilakukan perbaikan data, dan program untuk mengatasinya," imbuhnya.

Namun, di sisi infrastruktur kata Hamdi, penanganan yang dilukukan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) belum seperti harapan. Ia lantas mencontohkan proyek pembangunan Jembatan Kacangan, di Desa Kacangan, Kecanatan Benjeng. 

Baca Juga: Update! Cek Pakai HP di Sini Daftar Penerima Uang BLT BBM Rp300, Kapan Cair Akhir Februari 2025?

Jembatan ini untuk penghung transportasi di Kali Lamong. Saat ini belum ranpung. Sementara debit Kali Lamong sudah naik sehingga meluber dan membanjiri desa-desa di sekitar.

"DPRD sudah menganggarkan perencanaan di APDB-Perubahan tahun sebelumnya. Harapannya awal tahun anggaran berjalan sudah bisa lelang. Namun faktanya lelang tetap molor, sehingga jelang akhir tahun proyek belum selesai. Contohnya Jembatan Kacangan," ungkap Anggota Fraksi PKB DPRD ini.

Ia menyatakan bahwa setiap pembangunan membawa dampak. Dan, dalam melakukan perubahan, perbaikan tak ada kata terlambat

Baca Juga: Ketua DPC PDIP Gresik Sebut Yani Langsung Retreat dan Alif Sudah Ada Agenda Usai Dilantik Presiden

"Tidak ada kata terlambat. Kita bisa berbuat. Saya yakin dengan kepemimpin sekarang ini bisa lebih baik," terangnya.

Terkait soal pasar kumuh, Hamdi menyatakan bahwa, masyarakat konsumen pergi ke pasar butuh kenyamanan.

"Karena kumuh, maka OPD yang bertanggungjawab.Harus turun," pintanya.

Baca Juga: Polres Gresik Bekuk Pelaku Kekerasan Terhadap Anak yang Mengakibatkan Korban Tewas

Kemudian soal Damkar, bahwa sejauh ni Damkar saat melakukan pemadaman objek terbakar, barang sudah habis dan api sudah padam baru datang. Hal ini salah satu faktornya jauh.

"Makanya, diharapkan ada posko-posko Damkar di setiap kecamatan. Atau minmal 2 kecamatan 1 posko. Termasuk juga yang ada di Pulau Bawean. Agar penanganan bisa cepat," harapnya.

Adapun soal aplikasi untuk program OPD, Hamdi menyarankan membangun command center (CC) yang representatif.

Baca Juga: Lancar! Tips dan Solusi Gagal Impor XML ke Coretax dan Terdapat Baris Banyak

"Sehingga, OPD bisa manfaatnya CC itu untuk program-programnya," pungkasnya.

Sementara itu, Misbahul Munir menyatakan, bahwa Pemkab saat ini dengan dibantu anggaran dari APBN tengah membangun 7 ruas Kota .

" Pembangunan ini untuk penanganan daerah-daerah kumuh di kota. Menata daerah kumuh dalam satu kawasan," katanya.

Baca Juga: Selamat! Ini Cara Dapat BLT BBM Rp300 Ribu dan Cek Nama Anda Sebagai Penerima, Kapan Jadwal Cairnya?

Untuk itu, kata ia, dalam mewujudkan program pembangunan harus melibatkan semua stake holders agar seiring.

"Itu semua untuk mewujudkan pembangunan di ," katanya.

Dikatakan ia, Pemkab dalam penataan kota, mulai soal saluran pembuangan air,

sudah ada master plant drainase. Sudah dikaji. Tapi implemtasi belum tuntas.

"Harapan penataan kawasan kumuh ini untuk merubah wajah kota, sehingga jadi menarik wisatawan," tuturnya.

Ditambahkan Munir, Pemkab saat ini juga tengah melakukan kerja sama dengan kabupaten dan kota tetangga untuk kemajuan daerah. Setelah dengan Bupati Sidoarjo, hari ini dengan Wali Kota Surabaya.

"Hari ini Pak Bupati mengajak Kepala OPD datang ke Kota Surabaya. Kita akan kerjasama koneksitas wilayah. Kali ini, kerjasama dengan Surabaya untuk pelebaran jalan di Menganti, menuju Lakarsantri, Surabaya untuk memajukan wilayah disana," terangnya.

Dalam pelebaran jalan ini, akan kerjasma dengan pengembang. Lahannya milik pengembang. Sudah oke.

"Sehingga, nantinya ada integrasi transportasi Surabaya-. Nantinya ada kerja sama seperti suplai pangan berupa komoditi beras, ayam, dan lainnya dari ke Surabaya," tutupnya. (mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Viral! Video Manusia Menikahi Kambing di Gresik, Bupati Mengecam: Jahiliyah!':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO