Lepas Ekspor Kopi Perdana ke Mesir, Gubernur Khofifah Sebut Communal Branding Jadi Solusi UMKM

Lepas Ekspor Kopi Perdana ke Mesir, Gubernur Khofifah Sebut Communal Branding Jadi Solusi UMKM Gubernur Khofifah saat melepas ekspor kopi ke Mesir.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur, Indar Parawansa, melepas ekspor kopi perdana bermerek ‘Javeast Coffee’ ke Mesir. Produk kopi hasil communal branding sebanyak 200 ton, dengan nilai Rp6,2 miliar itu dikirim secara bertahap ke Negeri Seribu Menara.

"Alhamdulillah Provinsi Jawa Timur sudah mengawali ekspor perdana merek dagang kopi hasil Communal Branding ini ke pasar luar negeri, yakni Mesir. Ke depan, upaya communal branding ini akan terus diperluas tidak hanya di sektor pertanian tapi juga sektor-sektor lainnya," kata gubernur di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin (31/10/2022).

Selama ini, kata , upaya untuk mengagregasi produk-produk koperasi dan UKM dari sektor pertanian sering mengalami kendala saat menghadapi permintaan pasar yang fluktuatif. Apalagi terkait dengan produksinya.

Upaya-upaya lain dari sisi market juga sudah dilakukan, tetapi sangat terbatas pada komunitas kecil. Sehingga, jumlahnya sangat banyak dan bervariasi dan kurang kompetitif untuk pasar ekspor yang membutuhkan kapasitas besar.

Untuk itu, lanjut , upaya communal branding pada sektor pertanian ini menjadi solusi dalam menjawab 4K yang selama ini menjadi kendala koperasi dan UKM, yakni kualitas, kuantitas, kontinyuitas, dan kemasan.

“Skema communal branding ini menjadi terobosan baru dari untuk menjawab masalah kontinyuitas produk jika bersentuhan dengan pasar luar negeri, karena stok produk akan ditopang oleh lebih dari satu pelaku usaha,” tuturnya.

Menurut dia, skema communal branding dapat mendorong terwujudnya desa devisa dengan memprioritaskan wilayah yang memiliki produk unggulan sejenis, atau produk complementer. Sehingga dapat saling memperkuat dan menguatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Ke depan, gubernur optimis pengembangan skema communal branding bisa dikembangkan sektor-sektor lainnya, seperti industri pengecoran dan kerajinan logam serta kerajinan kayu. Contohnya seperti terakota, gerabah, dan produk lukisan.

"Untuk perdana masih komoditas kopi, tapi selanjutnya akan dikembangkan untuk komoditas lain seperti produk perikanan, perkebunan, bahkan fashion hingga produk kuliner,” tuturnya.

Lihat juga video 'Warga Kota Pasuruan Berebut Minyak Goreng Curah Saat Gubernur Jatim Pantau Operasi Pasar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO