SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Terkait aksi 411 kemarin dan rencana aksi reuni 212, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyerukan untuk menyudahi itu semua. Pernyataan itu disampaikan Wasekjen PBNU, Rahmat Hidayat Pulungan.
"Jangan kita rawat kebencian di masyarakat, tidak ada manfaatnya. Tindakan ini hanya akan merugikan kita semua sebagai rakyat, bangsa, dan negara," tegas Rahmat dalam keterangan tertulis yang diterima BANGSAONLINE.com, Sabtu (05/11/2022).
Baca Juga: Tegaskan Tetap Banom NU, Pengurus Cabang Jatman Tuban Dukung Penuh Kongres XIII Pusat di Boyolali
Rahmat meminta kepada semua pihak yang terlibat langsung maupun tidak langsung untuk menghentikan semua gerakan yang memecah belah kesatuan bangsa.
"Kedepankan politik gagasan, stop politik identitas. Politik identitas adalah aksi pembodohan kepada masyarakat. Merawat dendam hanya membuat bangsa ini kehilangan energi positifnya. Kita perlu persatuan. Kebersamaan akan membuat kita kuat sebagai bangsa," kata Rahmat.
Pria yang akrab disapa Ucok ini mengungkapkan, bangsa yang besar akan mewarisi nilai-nilai kebaikan untuk generasi mudanya. Bukan menanamkan energi negatif. Sementara, politik identitas adalah kejahatan politik yang pada akhirnya menjadi kejahatan kemanusian.
Baca Juga: PWNU se-Indonesia Rakor di Surabaya, Dukung PBNU Selalu Bersama Prabowo
Alumni PMII Jakarta ini mengingatkan kaidah usul fiqih yang selalu digunakan para ulama terdahulu yang telah bersusah payah membangun republik ini. Yakni, dar’u al mafasid muqoddamun ala jalbi al mashalih, bahwa mencegah bahaya lebih utama daripada menarik datangnya kebaikan.
"Kita minta semua pihak untuk lebih dewasa dalam menjalani dinamika kebangsaan ini. Politik identitas fakta sejarahnya hanya memecah belah bangsa dan rakyat. Maka, mencegahnya adalah keharusan bagi kita semua," pungkasnya. (mdr/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News