Mayoritas Anggota Gangster Ternyata Anggota Pencak Silat, Polrestabes Surabaya Gelar FGD dan Ikrar

Mayoritas Anggota Gangster Ternyata Anggota Pencak Silat, Polrestabes Surabaya Gelar FGD dan Ikrar Seminar Penguatan kenyamanan dan ketertiban Kota Surabaya, di Hotel Mercure, Raya Darmo Surabaya, Rabu (14/12/2022).

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Polrestabes bersama forkopimda menggelar diskusi membahas fenomena gangster bersama perwakilan dari perguruan silat yang digelar di Hotel Mercure, Raya Darmo , Rabu (14/12/2022).

Diskusi yang mengusung tema ‘Penguatan Keamanan dan Kenyamanan Kota dari Berdampak Negatif Destruktif Gangster di Era Digital’ itu menyimpulkan, bahwa penyebutan kata gangster terlalu berlebihan. Sebab, tindakan tersebut dinilai hanya sebagai kenakalan remaja.

Baca Juga: Kampung Narkoba di Jalan Kunti Surabaya Kembali Digerebek: 23 Pecandu Direhab, 2 Pengedar Ditangkap

Kapolrestabes , Kombes Pol. Ahmad Yusep Gunawan, berpesan kepada anggota pencak silat, untuk tidak melakukan kegiatan. Sebab, ternyata anggota gangster yang membuat resah masyarakat selama ini, mayoritas adalah pendekar dari perguruan silat. 

"Khususnya weekend atau hari libur, dengan pertimbangan menghargai dinamika masyarakat. Takutnya akan ditunggangi oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab. Sehingga, dapat menimbulkan keresahan masyarakat," katanya.

Dalam diskusi tersebut, Yusep juga mengajak para perguruan silat untuk ikrar komitmen menjaga keamanan Kota .

Baca Juga: Polisi Bongkar Motif Janda Dibunuh Kekasih di Surabaya, Dipicu Surat Gadai Emas

"Untuk menjaga kebersamaan, menjaga keamanan, menjaga marwah dari pada seorang pendekar bela diri Kota ," tambahnya.

Dalam diskusi itu, dibahas langkah untuk menekan kenakalan remaja. Hasilnya, Forkopimda Kota sepakat untuk melakukan patroli berskala besar setiap hari.

"Kami menyikapi situasi keamanan dan kenyamanan Kota yang terganggu oleh aksi-aksi kenakalan remaja yang disebut geng-gengan," imbuhnya.

Baca Juga: PT Umroh Kilat Indonesia, Prioritaskan Beri Edukasi ke Para Jemaah

Menurutnya, Polrestabes sudah melacak 37 akun sosial media yang dinilai memancing provokasi. Ia mengimbau akun-akun tersebut untuk tidak lagi mengeluarkan konten-konten lama atau baru. Sehingga, masyarkat Kota tidak resah.

"Kami akan mengungkapnya. Kami berharap tidak ada lagi yang membuat resah," tutup Yusep.

Sebelumnya, Polrestabes bersama 35 pimpinan perguruan silat di sudah menggelar ikrar Jogo Suroboyo di gedung Bharadaksa Mapolrestabes , Sabtu 19 November 2022 lalu.

Baca Juga: Korban Tewas, Begal Perempuan di Surabaya Hanya Dikenakan Pasal Curat, Pengacara Beberkan Alasannya

Namun ikrar tersebut dirasa kurang maksimal. Sebab, setelah ikrar, justru muncul para gangster yang ternyata mayoritas anggota pencak silat.

Hal ini, terbukti dari hasil penangkapan yang dilakukan jajaran polsek maupun Polrestabes dan Polres Pelabuhan Tanjung Perak. Salah satunya, penangkapan yang dilakukan oleh Polsek Sukolilo beberapa minggu lalu.

Penangkapan kepada anggota gangster tersebut setelah mereka melakukan perusakan warung kopi di Keputih. Pihak kepolisian juga menangkan 12 orang pelaku. Berdasarkan hasil pemeriksaan, 10 orang di antaranya, mengaku dari anggota perguruan pencak silat. (rus/sis)

Baca Juga: Hearing Lanjutan soal RHU dan Efek Pengendara Mabuk, DPRD Surabaya Soroti SOP, Perizinan, dan Pajak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Mobil Angkot Terbakar di Jalan Panjang Jiwo, Sopir Luka Ringan':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO