KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Pemkot Kediri melalui dinas kesehatan (Dinkes) selalu berupaya dalam menjamin kesehatan seluruh masyarakat yang dapat diukur dengan meningkatnya capaian Universal Health Coverage (UHC). Saat ini, tingkat UHC di Kota Kediri telah mencapai 98 persen dan berada di atas nasional, yakni 87 persen.
"Angka tersebut didapat setelah melalui proses pemadanan data,” kata Kepala Dinkes Kota Kediri, Fauzan Adima, Minggu (18/12/2022).
Baca Juga: Banjir Banyakan Seret 3 Kendaraan, BPBD Kabupaten Kediri Siapkan Dapur Umum
Ia menjelaskan, UHC merupakan sistem penjaminan kesehatan yang memastikan setiap warga dalam populasi memiliki akses yang adil terhadap pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, dan bermutu dengan biaya terjangkau.
Program UHC berfokus pada dua elemen inti yakni: akses pelayanan kesehatan yang adil dan bermutu bagi setiap warga, serta perlindungan resiko finansial ketika warga menggunakan pelayanan kesehatan.
Menurut Fauzan, WHO saat ini telah menyepakati bahwa UHC merupakan isu penting bagi negara maju dan berkembang, sehingga penting bagi suatu negara untuk mengembangkan sistem pembiayaan kesehatan dengan tujuan menjamin kesehatan bagi seluruh rakyat.
Baca Juga: Jaring Atlet untuk Porprov, Pordasi Kediri Gelar Kejurprov Berkuda di Lapangan Desa Wates
Untuk menggenjot capaian UHC di Kota Kediri, Dinkes Kota Kediri akan terus melakukan upaya, seperti: berkoordinasi dengan stakeholder dalam melakukan pendataan kependudukan, terutama bagi warga yang belum terdaftar pada program BPJS, selain itu Pemkot Kediri juga mengcover BPJS Kesehatan warganya melalui program Prodamas Plus.
“Kita akan mencari masyarakat yang belum ikut BPJS, kemudian kita beri edukasi,” kata Fauzan.
Ia mengatakan bahwa BPJS memiliki beberapa kelebihan dibanding asuransi lain, seperti: memiliki biaya iuran atau premi yang murah, tidak mempersoalkan penyakit bawaan yang biasanya dipersoalkan saat mendaftar asuransi kesehatan swasta, serta tidak memiliki plafon ataupun limit sehingga bisa memanfaatkan kelas yang dipilih pasien.
Baca Juga: Sidak Pasar Jelang Nataru, DKPP Kota Kediri Pastikan Semua Produk Hewani Penuhi Standar ASUH
"Pada tahun 2022 Pemkot Kediri telah mengalokasikan anggaran hingga Rp37 miliar untuk pembiayaan BPJS masyarakat. Anggaran ini lebih besar dari tahun sebelumnya yakni Rp35 miliar. Pada tahun 2023 Dinas Kesehatan Kota Kediri optimis capaian UHC di Kota Kediri berhasil menembus angka 100 persen," paparnya.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, lanjut Fauzan, seluruh masyarakat wajib ikut BPJS meskipun sudah terdaftar di asuransi lain. Maka dari itu, ia mengimbau masyarakat yang belum mendaftar BPJS agar segera mendatangi kantor BPJS guna memperoleh jaminan kesehatan paripurna.
“BPJS sifatnya gotong royong jadi kalau kita sehat iuran kita bisa dipakai yang sakit. Semoga bisa tercapai 100% seluruh penduduk Kota Kediri sudah terdaftar BPJS,” pungkasnya. (uji/mar)
Baca Juga: Upacara Peringatan Hari Bela Negara ke-76, Sekdakot Kediri Bacakan Pidato Presiden Prabowo
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News