SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Kamis, 29 Desember 2022 adalah batas akhir penyerahan syarat minimal dukungan bagi bakal calon anggota DPD RI (Senator) asal Jawa Timur. Menjelang hari terakhir penyerahan syarat dukungan, baru tiga bakal calon yang sudah menyerahkan dukungan ke KPU Jatim. Sisanya dipastikan datang pada hari terakhir.
Lia Istifhama, salah satu bakal calon DPD RI asal Jawa Timur memastikan akan menyerahkan syarat dukungan pada hari terakhir. Perempuan yang akrab disapa Ning Lia itu sudah mengumpulkan 17.0000 dukungan KTP, dari 5000 syarat minimal yang diwajibkan KPU.
Baca Juga: Warga Mulyorejo Digegerkan Janda Nekat Percobaan Bunuh Diri
"Alhamdulillah, dari syarat minimal 5.000 KTP, saya sudah mengumpulkan 17.000 KTP. Modalnya 0 rupiah, saya tidak keluarkan biaya sepeser pun," ujarnya, Rabu (28/12/2022) malam.
Putri almarhum KH Masykur Hasyim ini mengaku, KTP dukungan yang ia kumpulkan berasal dari 19 Kabupaten/Kota. Hal itu sesuai dengan 50 persen syarat sebaran dukungan yang diwajibkan kepada bakal calon senator.
Lia mengungkapkan, KTP dukungan itu ada yang dikumpulkan secara kolektif oleh simpatisannya di sejumlah daerah. Tapi banyak juga yang dikirim ke rumah lewat paket pos.
Baca Juga: Kampung Narkoba di Jalan Kunti Surabaya Kembali Digerebek: 23 Pecandu Direhab, 2 Pengedar Ditangkap
"Bahkan yang menginput dukungan KTP ke silon adalah adik-adik santri dan teman-teman difabel," ujar Pembina PP Raudlatul Banin wal Banat Al Masykuriyah, Wonocolo, Surabaya itu.
Lia membeberkan jaringan pendukungnya sudah tersebar di 38 kabupaten/kota di Jawa Timur. Semua murni inisiatif dari simpatisan yang mendukung dirinya. Ia mengaku modal terbesarnya maju DPD RI adalah dukungan para sahabat.
Pengurus Fatayat NU Jatim ini melanjutkan, pihaknya akan memperkuat jaringan pendukungnya ketika sudah resmi menjadi calon DPD RI. Saat ini jaringannya sudah terbentuk, tinggal digerakkan.
Baca Juga: Jelang Debat Publik Terakhir, Ketua KPU Tuban Pastikan Pendukung yang Hadir Bertambah
"Keputusan saya maju sebagai calon perseorangan, karena saya mau menjaga hubungan baik dengan semua golongan. Kalau saya maju sebagai calon legislatif, otomatis saya terkotak dalam satu partai saja. Ikhtiar saya bisa berbuat lebih baik untuk warga Jatim dengan tetap menjaga silaturahmi," pungkas Doktor dari UINSA Surabaya ini. (mdr/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News