MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Dalam rangka memperingati Satu Abad Nahdlatul Ulama (100 Tahun NU), Pengurus Besar Nahdlatul Ulama memberikan penghargaan kepada para tokoh pejuang Nahdlatul Ulama (NU) yaitu penandatangan naskah pendirian Nahdlatul Ulama, Rais Aam dan Ketua Umum Tanfidziyah sepanjang zaman.
Apresiasi ini sebagai wujud terima kasih dan syukur NU (Nahdlatul Ulama) kepada para tokoh yang berkontribusi sangat besar dalam mengembangkan Nahdlatul Ulama selama 100 tahun, pada Malam Anugerah Satu Abad NU yang diselenggarakan di Theatre Indonesia TMII Jakarta, Selasa (31/1/2023).
Baca Juga: PWI Mojokerto Periode 2024-2027 Resmi Dilantik, Ini Pesan Gus Barra
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya dalam sambutannya menyampaikan bahwa acara ini menjadi salah satu rangkaian Resepsi Satu Abad NU. Gus Yahya juga ingin mengajak masyarakat luas dan warga NU untuk memohon ridho kepada Allah SWT dan berkenan memberikan berkah yang tak terhingga bagi semuanya.
"Hakekat Malam Anugerah Satu Abad NU adalah waktu mengambil berkah ulama. Sebetulnya malam ini adalah malam ngalap barokah. Saya berharap semua warga Nahdlatul Ulama (NU) mendapatkan berkah para pendiri dan para kiai nahdliyin," ungkap Gus Yahya.
Diantara tokoh-tokoh yang memperoleh penghargaan tinggi itu adalah, (Alm) KH Abdul Halim sebagai salah satu Pencetus dan Penandatangan Naskah Pendirian Nahdlatul Ulama (NU). KH Abdul Halim merupakan ayah dari Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim MA pengasuh ponpes Amanatul Ummah Pacet Mojokerto. Untuk penerimaan penghargaan tersebut, diwakili langsung oleh Muhammad Al Barra atau yang akrab dipanggil Gus Barra sebagai anak kandung Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim MA dan cucu dari KH Abdul Halim.
Baca Juga: KH Said Aqil Siradj Hadiri Acara Syukuran Sederhana Kemenangan Gus Barra-Rizal di Pilbup Mojokerto
Setelah menerima penghargaan itu, Gus Barra mengaku sangat bersyukur, adanya penghargaan ini menjadi motivasi bagi dirinya untuk mengembangkan diri dan semakin termotivasi berkhidmat di Nahdlatul Ulama (NU) dan mengabdi kepada negara dan bangsa.
"Pertama, kami sebagai keluarga besar KH Abdul Halim berterima kasih dengan pemberian penghargaan ini dari PBNU. Tentu penghargaan ini menjadi motivasi bagi saya untuk ke depan, untuk mendarmabaktikan bagi masyarakat. Termasuk, tentunya berkhidmat untuk NU. Karena bagaimana pun, saya adalah cucu Kiai Abdul Halim, salah satu pendiri NU," jelas orang nomor dua di Pemkab Mojokerto, (1/2/2023).
Malam Anugerah 1 Abad NU dihadiri Wakil Presiden Republik Indonesia Ma'ruf Amin, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf, serta sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju seperti Menko Polhukam Mahfud MD, Menpan-RB Azwar Anas, Menag Yaqut Cholil Qoumas, dan Menteri BUMN Erick Thohir yang juga nampak dalam acara tersebut.
Baca Juga: Polres Mojokerto Kota Ungkap Kasus Pembunuhan
Selain itu, hadir pula Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal (purn) Budi Gunawan, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Kepala Staf Presiden Moeldoko, Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh, dan istri dari Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Sinta Nuriyah Wahid. (ris/git)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News