Bahas Kemandirian Bibit hingga Hilirisasi Kopi, Bupati Kediri Bertemu Dirjen Perkebunan

Bahas Kemandirian Bibit hingga Hilirisasi Kopi, Bupati Kediri Bertemu Dirjen Perkebunan Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana (pakai rompi), dan Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian, Andi Nur Alamsyah (tengah) usai pertemuan. Foto: Ist

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Pemkab akan memperluas nilai tambah komoditas kopi dengan merancang program dengan menggelar pertemuan dengan Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian. Dalam agenda tersebut, pihak terkait juga membahas kemandirian bibit.

Upaya ini dilakukan karena tumbuh kembang kopi di Kabupaten dinilai melimpah. Tak hanya di Lereng Gunung Wilis, kopi di juga tumbuh di wilayah timur seperti Kepung, Puncu, dan Medowo.

Baca Juga: Uniska Jalin Kerja Sama dengan Bank Indonesia Melalui Program Beasiswa

Bupati , Hanindhito Himawan Pramana, mengatakan bahwa kerja sama ini nantinya akan menyasar pada proses produksi hingga hilirisasi kopi, termasuk dengan adanya rencana penentuan merek kopi lokal untuk dipasarkan di bandara baru yang akan beroperasi di Bumi Panjalu.

“Kami segera mencoba diversifikasi produk dan industrialisasi. Dengan adanya bandara (baru) ini harus ada oleh-oleh yang ditunggu,“ kata Mas Dhito sapaan akrab bupati berkacamata itu, Kamis (2/1/2023).

Dari jumlah penduduk lebih dari 1,6 juta jiwa di Kabupaten , 80 persennya merupakan petani. Sedangkan 30 persen hamparan lahan di wilayahnya adalah pertanian dan perkebunan.

Baca Juga: Bagikan PTSL di Dua Desa, Pjs Bupati Kediri Imbau Warga Jaga Bidang Tanah Masing-Masing

Sehingga, menurut Mas Dhito, menjadi penting untuk menyiapkan berbagai potensi perkebunan di Bumi Panjalu untuk dijadikan oleh-oleh. Ia berharap dengan adanya pertemuan ini nantinya akan terwujud program-program yang telah dicanangkan.

“Semoga nantinya (setelah pertemuan) ini menghasilkan sesuatu yang betul-betul dirasakan secara konkrit oleh masyarakat,” tuturnya.

Sementara itu, Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian, Andi Nur Alamsyah, menyebut potensi kopi di kabupaten yang akan berusia 1219 tahun di 25 Maret mendatang ini dinilai besar. Sehingga, pihaknya berkeinginan untuk ikut mendorong perkebunan partisipatif di Bumi Panjalu.

Baca Juga: Pemkab Kediri Raih Penghargaan Terbaik Keterbukaan Informasi Publik

“Existing kopi di Kabupaten sangat maju. Kami ingin hadir juga dalam rangka melakukan peremajaan dan pengembangan kawasan,” ungkapnya.

Dalam pertemuan itu juga hadir Kepala Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kementrian Pertanian RI, Fadjri Djufri yang mendiskusikan hilirisasi produk kopi di Kabupaten .

Sedangkan Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Dispertabun) Kabupaten , Anang Widodo menyebutkan tahun ini pemerintah kabupaten tengah fokus mendirikan warehouse dan packing house untuk hilirisasi kopi.

Baca Juga: Hingga November 2024, Stok Daging Sapi di Kabupaten Kediri Surplus 2.736,7 Ton

Disisi lahan untuk perkebunan kopi khususnya di lereng wilis yang menjadi pilot projek mengalami peningkatan luasan lahan 23 hektar menjadi sekitar 45 hektar.

“Harapannya di akhir tahun ini akan berkembang menjadi 100 hektar lebih” katanya.

Selain kopi, pertemuan tersebut juga membahas mengenai industrialisasi nanas. Dilain sisi juga dibahas pengenai penyaluran bibit kelapa genjah dari Kementrian Pertanian RI seluas 119 hektar. (tia/mar)

Baca Juga: Pjs Bupati Kediri Ikuti Senam Bareng Dinkes di Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-60

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'BI Kediri Gelar Bazar Pangan Murah Ramadhan 2024':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO