JAKARTA, BANGSAONLINE.com - PT Semen Indonesia (Persero) TBK (SIG) mendapatkan apresiasi kategori Domestic Significantly Improved PLCs oleh PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dan lembaga pemeringkat tata kelola tahun 2023, karena praktik tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG).
Penghargaan itu, diberikan setelah BEI dan PT RSM Indonesia Konsultan yang ditunjuk sebagai Domestic Rangking Body mewakili indonesia, melakukan penilaian ASEAN Corporate Governance Scorecard (ACGS) untuk periode tahun 2021, diselenggarakan oleh BEI, Selasa (31/1/2023) di Main Hall BEI, Jakarta.
Baca Juga: SBI Peringati Hari Disabilitas Internasional 2024 Bersama Pemkab Tuban dan Difabel
Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni mengatakan, penghargaan ini membuktikan konsistensi SIG dalam menerapkan praktik tata kelola yang baik dan memiliki komitmennya dalam keterbukaan informasi.
Sebagai perusahaan penyedia solusi bahan bangunan terdepan, lanjutnya, SIG memiliki komitmen untuk terapkan praktik terbaik GCG di setiap tahapan kegiatan operasi, untuk mendapatkan capaian kinerja berkelanjutan, bermanfaat, serta meningkatkan iklim yang kondusif, bagi perkembangan investasi.
"SIG secara konsisten melakukan pengukuran kualitas GCG melalui penilaian dan evaluasi tingkat pemenuhan kriteria GCG, dengan mengacu pada Peraturan Kementerian BUMN, ASEAN Corporate Governance Scorecard, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan peraturan terkait lainnya," ucap Vita Mahreyni.
Baca Juga: Unit Usaha SIG dan Pemprov DKI Revitalisasi Trotoar di Kawasan Kuningan dengan Beton Dekoratif
Menurutnya, praktik GCG yang dilakukan SIG, tidak hanya untuk memenuhi peraturan yang berlaku, melainkan menjadi bagian penting untuk mewujudkan pertumbuhan usaha yang optimal dan berkelanjutan, serta tingkatkan kontribusi perusahaan dalam perekonomian nasional.
"Apresiasi ini menjadi motivasi kami untuk memperkuat komitmen dalam praktik GCG dan mendorong pengelolaan perusahaan secara profesional, efisien, dan efektif," jelasnya.
Vitaa juga mengatakan, tahun 2011, ACGS diperkenalkan untuk meningkatkan standar dan praktik GCG dari perusahaan publik ke ASEAN, dan untuk memberikan visibility internasional, yang lebih terhadap perusahaan ASEAN yang dikelola dengan baik.
Baca Juga: Kades Temaji Dilaporkan ke Polisi
Inisiatif ini, masih kata Vira, digagas oleh ASEAN Capital Market Forum (ACMF) dan didukung oleh Asian Development Bank (ADB), untuk meningkatkan standar dan praktik GCG di wilayah ASEAN, memberikan visibilitas internasional yang lebih besar kepada perusahaan publik ASEAN yang dikelola dengan baik, menampilkannya sebagai perusahaan yang dapat diinvestasikan, serta untuk mempromosikan perusahaan publik ASEAN sebagai asset class.
Menurut Vita, penilaian yang dilakukan selama 2021-2022 ini, untuk penilaian 2021, yang dilakukan kepada 100 perusahaan publik dengan kapitalisasi pasar terbesar di setiap negara ASEAN yang mengikuti inisiatif ini, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.
Ia menyebut, Regulator di setiap negara, berdasarkan Domestic Ranking Body (DRB) dan Corporate Governance Expert (CG Expert), untuk melakukan penilaian dan hasil penilaian domestik di setiap negara, untuk kemudian dilakukan peer-review oleh negara lainnya.
Baca Juga: SIG Prediksi Peluang Pertumbuhan dari Program 3 Juta Rumah Pemerintah
Sementara di Indonesia, penilaian ini dilakukan oleh PT RSM Indonesia Konsultan sebagai DRB dan Ibu Angela Indirawati Simatupang selaku CG Expert yang ditunjuk oleh BEI.
100 perusahaan tercatat yang dinilai di Indonesia sudah mewakili 81,86% dari total kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia per 31 Mei 2021 dan 13% dari jumlah perusahaan tercatat di Indonesia. (hud/sis)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News