KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Pemkot Kediri melalui badan perencanaan pembangunan daerah (Bappeda) menggelar sosialisasi penggunaan aplikasi Geospasial kepada mahasiswa KKN, Rabu (22/2/2023). Sebab, mereka ditunjuk sebagai petugas verifikasi dan validasi data kemiskinan di Kota Kediri.
Dalam pelaksanaannya, ada sekitar 21.000 jiwa yang harus diverifikasi dan divalidasi mahasiswa dengan menemui serta berinteraksi langsung dengan masyarakat di setiap lokasi yang menjadi tujuan KKN.
Baca Juga: Setubuhi Anak Kandung Sendiri, Pria di Kediri Ditangkap Polisi
"Jadi, di dalam aplikasi Geospasial terdapat pertanyaan yang harus ditanyakan kepada setiap individu dalam satu KK. Kita juga mengajarkan mahasiswa ini untuk cara input data dan tracking lokasi rumah warga yang mereka kunjungi," kata Kepala Bappeda Kota Kediri, Chevy Ning Suyudi.
"Selain itu, mereka juga harus mengambil foto profil keluarga seperti rumahnya, anggota keluarga, kondisi dinding dan atapnya, bahkan foto kondisi MCK-nya. Hal itu perlu dilakukan untuk menunjukkan secara real kondisinya sesuai dengan data yang kita peroleh dari Kementerian Sosial," imbuhnya.
Menurut dia, verifikasi dan validasi data kemiskinan ini akan rampung selama dua minggu. Setelah proses verifikasi dan validasi, data tersebut nantinya akan digunakan untuk program-program yang akan diluncurkan oleh Pemkot Kediri.
Baca Juga: Kota Kediri Jadi Tuan Rumah Gebyar Hateri Ke-39, Pj Zanariah Buka Rakor Persiapan
"Dengan verifikasi dan validasi ini diharapkan program dari Pemkot Kediri khususnya untuk pengentasan kemiskinan bisa tepat sasaran. Kita perkirakan kegiatan ini bisa selesai dalam dua minggu," ungkapnya.
Chevy berharap para mahasiswa dapat mengerjakan tugas yang diberikan secara baik, dan menghasilkan data yang akurat dan dapat dipertanggung jawabkan. Serta dari kegiatan yang dilakukan menghasilkan simbiosis mutualisme yang baik.
"Kita sangat terbantu sekali dengan banyaknya mahasiswa yang mengikuti KKN ini semoga proses verifikasi dan validasi data kemiskinan cepat segera selesai. Ini adalah simbiosis mutualisme dimana para mahasiswa mendapatkan program kegiatan KKN, kita juga bisa melakukan verifikasi dan validasi data tersebut," paparnya.
Baca Juga: Pj Wali Kota Zanariah Harap PGRI Kota Kediri Semakin Solid Majukan Mutu Pendidikan
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UNP Kediri, Forijati, mengatakan bahwa pihaknya sudah diminta Bappeda untuk melakukan program verifikasi dan validasi data tersebut, di samping program-program yang lain seperti Kampung Keren. Dari program ini, diharapkan para mahasiswa mendapatkan kompetensi non-akademik.
"Seperti yang dikatakan oleh Wali Kota Kediri saat acara pelepasan mahasiswa KKN kemarin, saat ini selain ijazah, kompetensi juga diperlukan oleh mahasiswa. Semoga dari program ini, para mahasiswa mendapatkan kompetensi non-akademik seperti komunikasi dengan warga, bagaimana menghadapi masyarakat secara langsung dengan permasalahan yang dialami seperti itu," ungkapnya.
Dalam acara sosialisasi tersebut, diikuti oleh 46 ketua kelompok KKN sebagai perwakilan. Rencananya sebanyak 1.035 mahasiswa akan mengikuti proses kegiatan KKN selama 1 bulan, dimulai dari 6 Februari hingga selesai pada 4 Maret 2023. (uji/mar)
Baca Juga: Uniska Jalin Kerja Sama dengan Bank Indonesia Melalui Program Beasiswa
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News