Kontingen Indonesia Berpotensi Kehilangan 37 Medali Emas di Ajang SEA Games 2023

JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Kontingen Indonesia berpotensi kehilangan 37 medali emas pada ajang SEA Games 2023 Kamboja. Menpora Zainudin Amali mengharapkan cabang olahraga lain bisa menutupinya.

Perolehan medali emas kontingen Indonesia pada SEA Games 2023 Kamboja diprediksi akan berkurang dibandingkan perolehan medali emas pada SEA Games 2021 di Vietnam tahun 2022 lalu. Hal itu disebabkan oleh beberapa cabang olahraga yang menjadi andalan Indonesia dalam meraih medali emas tidak dipertandingkan pada SEA Games 2023.

Kamboja sebagai tuan rumah SEA Games 2023 mempunyai hak penuh dalam menentukan cabang olahraga apa yang akan dipertandingkan. Namun, negara tuan rumah wajib menyelenggarakan cabor atletik dan akuatik.

32 medali emas berasal dari 6 cabor, yakni pahahan (5 emas), canoe/kayak (6 emas), rowing (8 emas), menembak (8 emas), bowling (2 emas), dan catur (3 emas) akan absen dari SEA Games 2023.

Terdapat 5 emas tambahan dari cabor lain, yaitu senam dari nomor women individual all round dan women floor exercise, E-Sport (Free Fire), sepeda nomor women bike downhill individual dan women road individual time trial, tidak dipertandingkan.

Menpora Zainudin Amali menyebutkan tim pakar sedang mencari jalan keluar dengan mengoptimalkan prestasi Indonesia dari cabor-cabor lain.

"Sedang direview jadi beberapa cabang olahraga dengan tim review kita, pakar, KONI, dan KOI sedang melakukan review-nya karena sebagaimana saya pernah sampaikan kita potensi kehilangan 37 medali emas", ujar Menpora pada Rabu (22/2/2023).

"Dengan begitu, kami harus cari jalan bagaimana 37 emas ini bisa tertutupi dengan cabor-cabor yang meyakinkan", jelas Menpora.

Menpora juga menyayangkan absennya cabor-cabor yang selama ini menjadi andalan atlet Indonesia dalam mendulang medali emas SEA Games.

"Kami sangat menyayangkan, ada beberapa cabor yang kita juara umum seperti menembak, panahan, dayung, itu tidak dipertandingkan", tambah menpora.

(ans)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News