Pesanan Sepi, Pengusaha Sablon di Surabaya Nekat Cetak Upal

Pesanan Sepi, Pengusaha Sablon di Surabaya Nekat Cetak Upal Kedua pelaku pemalsu uang palsu

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Polisi meringkus 2 pelaku pembuat dan pengedar uang palsu di , Sabtu (18/2/2023) lalu.

Keduanya adalah J (46) warga Jalan Pacar Keling selaku pembuat dan mendistribusikan, serta RN (49) warga Gembili Raya yang membantu J untuk mengedarkan upal tersebut.

Baca Juga: Polisi Bongkar Motif Janda Dibunuh Kekasih di Surabaya, Dipicu Surat Gadai Emas

Kasatreskrim , AKP Arief Ryzki Wicaksana mengatakan, J dan RN diringkus di Jalan Jolotundo Baru pada Sabtu, 18 Februari 2023 lalu sekitar pukul 15.00 WIB. Kala itu, anggotanya mendapati informasi perihal adanya pemesanan dan produksi upal di Kota Pahlawan.

Saat didalami, Unit Idik II berhasil mengamankan kedua pelaku uang palsu tersebut. "Awalnya, pihak berwenang mendapatkan informasi adanya pelaku yang mendistribusikan uang palsu di sekitar jalan Raya Jolotundo Baru . Kami dapati pelaku J setelah bertransaksi dengan pelaku RN untuk pengambilan uang palsu, kedua pelaku dan barang bukti, langsung kami amankan," kata Arief saat dikonfirmasi, Selasa (28/2/2023).

Saat diinterogasi, keduanya mengakui perbuatannya. Bahkan, pelaku J mengaku mendapatkan pesanan dari RN untuk mencetak uang palsu itu sesuai permintaan.

Baca Juga: PT Umroh Kilat Indonesia, Prioritaskan Beri Edukasi ke Para Jemaah

"Upal itu ditukar Rp700 ribu uang asli, jumlahnya (upal) Rp2.2 juta upal. Setelah itu kedua pelaku mendistribusikan uang palsu tersebut," ujarnya.

Setelah berhasil mencetak, kedua pelaku sepakat untuk membelanjakan uang itu untuk membeli berbagai kebutuhan hidup sehari-hari. Mulai dari sembako, hingga rokok.

"Mereka membelanjakan uangnya juga ke warung-warung, pengakuannya buat kebutuhan sehari-hari juga," tutupnya.

Baca Juga: Korban Tewas, Begal Perempuan di Surabaya Hanya Dikenakan Pasal Curat, Pengacara Beberkan Alasannya

Pengakuan pelaku bahwa perbuatan nekatnya mencetak upal karena pekerjaan sehari hari sebagai tukang sablon sepi orderan.

Dengan bermodal kertas, mesin printer, dan keahlian berselancar di dunia maya, keduanya memanfaatkan hal itu untuk memproduksi mata uang rupiah pecahan Rp50 ribu.

Terlebih, salah satu pelaku, J, mempunyai kepiawaian sablon dari hasil usahanya yang juga dimanfaatkan untuk membuat uang palsu persis dengan aslinya.

Baca Juga: Hearing Lanjutan soal RHU dan Efek Pengendara Mabuk, DPRD Surabaya Soroti SOP, Perizinan, dan Pajak

Selain kedua pelaku, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti upal beserta alat yang digunakan untuk memproduksi, diantaranya:

- 88 lembar uang pecahan Rp50 ribu sejumlah Rp4.4 juta,

- 2 unit smartphone,

Baca Juga: Terpengaruh Medsos, Siswi SMK di Surabaya Kabur dari Rumah

- 1 set alat cetak,

- 1 unit laptop,

- 1 bendel kertas bahan,

Baca Juga: 3 Kontroversi yang Membuat Publik Sangsi soal Penangkapan Ivan Sugianto oleh Polisi

- 1 bendel uang palsu yang belum dipotong,

- 1 botol tinta medium,

- 1 kaleng tinta putih,

Baca Juga: Untuk Imbangi Produksi Ikan Tangkap Jatim yang Tinggi, Khofifah: Pasar Pabean Butuh Peningkatan

- 1 set alat sablon.

Akibat perbuatanya itu, J dan RN terancam didakwa Pasal 36 dan atau Pasal 37 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang mata uang. (yan/git)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Mobil Angkot Terbakar di Jalan Panjang Jiwo, Sopir Luka Ringan':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO