CIREBON, BANGSAONLINE.com – Bulan suci Ramadan kurang seminggu lagi. Umat Islam di seluruh dunia – termasuk Indonesia – sedang bersiap menyongsong kehadiran bulan suci penuh maghfirah (ampunan) dan rahmat (kasih sayang) itu.
Yang paling diharapkan umat Islam tentu Lailatul Qadar. Dalam Al-Quran, Surat Al-Qadar ayat 1 hingga 5, disebutkan bahwa Lailatul Qadar lebih baik dari seribu bulan.
Baca Juga: Gegara Mitos Politik dan Lawan Petahana, Gus Barra-dr Rizal Sempat Diramal Kalah
Bagaimana cara meraih Lailatul Qadar? Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, pendiri sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto Jawa Timur memberikan taushiah saat menjadi pembicara dalam Acara Isra’ Mi’raj sekaligus Menyambut Bulan Ramadan di Pondok Pesantren Tahfidz Al-Ikhlas Cirebon, Jawa Barat, Rabu (15/3/2023) malam.
Menurut Kiai Asep, jika kita ingin mendapatkan Lailatul Qadar, pertama, kita tiap hari, selama bulan puasa, harus memberikan ta’jil (makanan atau minuman untuk buka puasa) kepada orang lain. Ia memberi contoh masyarakat Madinah yang selama bulan Ramadan bersedekah ta’jil di Masjid Nabawi.
“Tiap hari warga Madinah memberikan ta’jil kepada jemaah Masjid Nabawi,” kata Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Persatuan Guru Nadhlatul Ulama (Pergunu) itu di hadapan ratusan warga Cirebon yang memenuhi halaman Masjid Al-Ikhlas dan Pesantren Tahfidz Al-Ikhlas Cirebon tersebut.
Baca Juga: Raih 53,4 Persen di Pilbup Mojokerto 2024, Pasangan Mubarok Kalahkan Petahana
Hadir dalam acara itu Bupati Cirebon Drs H Imron, MAg dan para habaib yang memenuhi panggung kehormatan.
Bahkan, tutur Kiai Asep, area di masjid itu sudah dikapling-kapling dan tak boleh ditempati makanan dan minuman orang lain. “Jadi selama satu bulan para keluarga di Madinah menyajikan ta’jil. Tempatnya sudah dikapling-kapling, tak boleh ditempati orang lain,” kata Kiai Asep yang hampir tiap tahun naik haji atau umroh bersama ratusan jemaah haji dan umroh yang dibimbingnya.
Makanan dan minuman itu sangat istimewa dan bervariasi, sesuai menu yang dimakan dan diminum warga Madinah. Karena itu para jemaah yang umroh pas bulan suci Ramadan tinggal pilih menu yang disukai.
Baca Juga: Warga Jatim Berjubel Hadiri Kampanye Terakhir Khofifah-Emil, Kiai Asep: Menang 70%
Kedua, menurut Kiai Asep, jika kita ingin menggapai Lailatul Qadar, harus sahur secara ajeg. Tapi jangan langsung tidur.
“Usai sahur kita ibadah,” kata putra KH Abdul Chalim, salah seorang kiai pendiri Jami’iyah Nahdlatul Ulama (NU) itu. “Terus ibadah, dilanjutkan sampai Subuh,” tambahnya.
Ibadah itu, antara lain, salat malam. "Pasti dapat Lailatul Qadar," kata guru besar yang pengukuhannya dihadiri Presiden RI Joko Widodo itu.
Baca Juga: Ribuan Warga Padati Mubarok Bersholawat, Paslon 2 Optimis Menang di Ngoro, Mojokerto
Kiai Asep menjelaskan bahwa Lailatul Qadar diturunkan pada bulan Ramadan bertepatan dengan waktu diturunkannya al-Quran.
Karena itu, tegas Kiai Asep, kita harus ibadah, mulai awal Ramadan hingga akhir Ramadan.
“Sampai malam terakhir,” kata Kiai Asep.
Baca Juga: Mubarok Gembleng 6.472 Calon Saksi untuk Gus Barra-Rizal dan Khofifah-Emil di Mojokerto
Kiai Asep juga menekankan, usai salat Subuh jangan tidur hingga terbit matahari. Ini, kata Kiai Asep, sekaligus untuk mempermudah bahkan memperbanyak rezeki.
“Ini saya mengajari panjenengan untuk jadi konglomerat,” kata kiai miliarder tapi dermawan itu.
Bupati Cirebon Drs H Imron, MAg, mengaku sangat senang Kiai Asep memberikan taushiah di wilayah yang dipimpinnya. Ia berharap rakyat yang dipimpinnya bisa mendapat banyak ilmu dan inspirasi dari Kiai Asep yang asal Cirebon yang kini jadi tokoh nasional yang punya 16 ribu santri itu.
Baca Juga: Doa Bersama Kapolri dan Panglima TNI, Kiai Asep Duduk Satu Meja dengan Kapolda dan Pangdam V Jatim
Bupati Imron bahkan mengaku sudah membaca buku tentang Kiai Asep yang berjudul Kiai Miliarder Tapi Dermawan karya M Mas’ud Adnan, CEO HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE.
Seperti diberitakan BANGSAONLINE, sebelum memberikan taushiah di Pesantren Tahfidz Al-Ikhlas Cirebon, Kiai Asep menerima tamu dari Dinas Sosial Majalengka. Mereka minta izin kepada Kiai Asep untuk mengusulkan KH Abdul Chalim sebagai pahlawan nasional. Abah Kiai Asep itu diusulkan sebagai pahlawan karena punya jasa besar, baik sebagai salah seorang ulama pendiri NU maupun sebagai pejuang kemerdekaan Republik Indonesia.
“Kiai Abdul Chalim kan warga Majalengka. Jadi suatu kebanggaan bagi masyarakat Majalengka dan Jawa Barat,” kata Iwan Dirwan, Kepada Dinas Sosial Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, kepada BANGSAONLINE usai menemui Kiai Asep bersama para stafnya. (MMA)
Baca Juga: Kampanye Akbar, Tak Banyak Pidato, Khofifah dan Gus Barra Sibuk Bagi Souvenir & Borong Kue Pengasong
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News