MALANG, BANGSAONLINE.com - Gubernur Khofifah mengajak keluarga besar Muhammadiyah di Jawa Timur untuk bersama-sama mendukung Indonesia menjadi pusat industri halal dunia. Ia mengungkapkan hal tersebut ketika menghadiri Kajian Ramadhan PW Muhammadiyah Jatim di UMM Dome, Malang, Sabtu (25/3/2023).
Menurut gubernur, untuk mewujudkan Indonesia sebagai pusat Industri Halal dunia dibutuhkan pemikiran strategis dari para pimpinan dan tokoh Muhammadiyah, khususnya PWM Jawa Timur serta organisasi sosial kemasyarakatan dan dunia usaha lainnya.
Baca Juga: Khofifah Didoakan Lanjut sebagai Gubernur Dua Periode oleh Pendekar Pagar Nusa se-Jatim
“Kekuatan Jawa Timur untuk menjadi pusat industri halal Indonesia sudah terwujud dan terus kita tumbuh kembangkan sehingga ketika Indonesia menjadi pusat Industri Halal dunia sesungguhnya Jawa Timurlah sentral dari pusat pertumbuhan industri halal tersebut. Dan itu adalah kita semua,” ungkapnya.
Khofifah juga menyampaikan bahwa saat ini, starting point dalam melihat perkembangan ekonomi dunia adalah pada sektor modernisasi ekosistem digital. Seperti yang disampaikan Jack Ma, Founder Alibaba Group, yang menyebut pada 2030 99 persen UMKM dunia akan melakukan secara online dan 85 persen di antaranya akan melalui e-commerce.
“Maka jejaring lembaga-lembaga ekonomi di lingkungan Muhammadiyah akan mengalami penguatan yang luar biasa jika bersambung dengan kekuatan perguruan tinggi yang dimiliki Muhammadiyah dimana saja. Menurut saya bukan hanya untuk jejaring market tetapi hal ini akan memberikan penguatan UMKM go Global,” paparnya.
Baca Juga: Silaturrahim Keluarga Besar PSHW Se-Mataraman, Khofifah-Emil Siap Kembangkan Potensi Pemuda
“Ini menjadi penting untuk kita jadikan starting point kita, supaya proses untuk bisa membangun penguatan UMKM menjadi kekuatan yang bisa membangkitkan ekonomi Muhammadiyah dan ekonomi Indonesia sesuai tema kajian ramadhan kali ini yaitu jihad ekonomi Muhammadiyah,” imbuhnya.
Kemudian, penguatan jaminan produk halal menurut Khofifah juga tidak boleh dikesampingkan. Hal ini diperkuat dengan jumlah populasi masyarakat muslim tahun 2030 kira-kira 26 persen dari populasi masyarakat dunia.
Dirinya juga memyebut bahwa ini adalah market yang luar biasa. Selain itu, ia menyebutkan pasar produk halal asia-pasifik di tahun 2030 akan mencapai 62%, Afrika 15%, Timur Tengah 20% dan Eropa-US 3%. Kemudian, dirinya menambahkan bahwa produk halal saat ini sudah menjadi gaya hidup masyarakat Global.
Baca Juga: Kunjungi Kawasan Usaha Batik Khas Sidoarjo, Khofifah Ulas Kekayaan Budaya
Pengembangan kawasan industi halal di Jatim pun telah mendapat apresiasi dari Kementerian Perindustrian RI yang memberikan penghargaan kepada Jatim sebagai Best Province dalam Indonesia Halal Industry Awards 2022.
Ketua Umum PP Muslimat NU ini kemudian juga menyampaikan bahwa kehadiran Kawasan Industri Halal di Sidoarjo juga harus diiringi dengan pengembangan SDM yang memadai. “Misalnya kita perlu penguatan pendampingan sertifikasi halal pada berbagai produk, disini Muhammadiyah bisa mengisinya melalui potensi warga maupun perguruan tinggi Muhammadiyah” kata Khofifah
Diakhir, tak lupa Khofifah juga mengajak para keluarga besar Muhammadiyah Jawa Timur untuk terus menumbuh kembangkan berbagai teknologi pertanian modern dalam upaya peningkatan produktivitas bidang pertanian. Sebab, Gapoktan-gapoktan yang ada di Jatim memerlukan alsintan moderen untuk meningkatkan produktivitasnya.
Baca Juga: Tingkatkan Kualitas Notaris di Kota Delta, Kanwil Kemenkumham Jatim Gandeng Umsida
“Terlihat perbedaan signifikan antara panen manual dengan menggunakan alsintan modern. Alsintan ini menjadi penting untuk bisa menjaga kualitas yang memang sebetulnya bisa premium dan menambah produksi karena bisa mengurangi losesnya sampai 10%. Kita bayangkan manfaat dari alsintan bagi peningkatan produktivitas padi dan beras,” ungkapnya.
“Maka sesungguhnya produksi padi dan beras kita cukup aman dan akan makin aman lagi kalau alsintan ini lebih banyak lagi yang diproduksi dan lebih banyak yang bisa dimanfaatkan oleh para petani kita,” imbuhnya.
Baca Juga: Didukung Penyintas Semeru, Rakka dan TPD Lumajang yakin Khofifah-Emil Menang
Pendampingan di bidang-bidang yang memerlukan penguatan juga menjadi hal penting. Ia menyebut, pendampingan tersebut bisa dilakukan oleh mahasiswa-mahasiswa KKN misalnya pada bidang pertanian dan peternakan.
“Itulah beberapa hal yang tadi saya menyampaikan bagaimana kita sebagai bagian dari sistem untuk bisa menyiapkan produk halal di Jawa Timur serta skema pengembangan dan perluasan pasarnya. Atas nama mencapai kebaikan dengan niat yang ikhlas dari kita semua, juga dengn ridho dan kuasa Allah SWT maka kajian Romadhon bertema Jihad Ekonomi Muhammadiyah saya nyatakan resmi ditutup dengan bacaan Hamdalah,” pungkasnya
Sementara itu, Ketua PW Muhammadiyah Jatim Sukadiono menyampaikan rasa terima kasihnya sekaligus rasa syukurnya atas beragam dukungan dari Gubernur Khofifah atas terselenggaranya Pelantikan PW Muhammadiyah dan PW Aisyiyyah Jatim pada hari ini.
Baca Juga: Meski Elektabilitas Unggul, Khofifah Tetap Blusukan ke Pasar Wadung Asri
“Terima kasih banyak atas dukungan Ibu Gubernur, mohon dengan hormat agar bisa memberikan pengarahan bagi kami untuk meningkatkan ekonomi di masyarakat Muhammadiyah, Jawa Timur dan bagi bangsa Indonesia,” tutupnya. (dev/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News