SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Menjaga keutuhan bangsa menjadi perhatian khusus bagi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol). Hal ini, dikatakan oleh Kepala Bakesbangpol Jawa Timur, Eddy Supriyanto.
Ia menegaskan, pihaknya mendukung program Gubernur Khofifah dalam menangkal radikalisme, yaitu dengan menggandeng SMA dan SMK di Jatim.
Baca Juga: Dampingi Kapolri dan Panglima TNI, Pj Adhy Tinjau Persiapan Natal 2024 di Gereja Bethany Surabaya
Menurutnya, hal yang perlu dilakukan adalah memberikan penyuluhan dan membangun kesadaran melalui pembekalan Guru dan Pelajar Anti Radikalisme dan Terorisme, yang telah dilaksanakan pada 4 April 2023 di Kantor Bakorwil Malang.
“Radikalisme sekarang ini telah menjamur di media sosial dan wajib diwaspadai, karena kelompok radikal dan teroris menyasar anak-anak muda. Hal ini yang harus diwaspadai oleh kita semua, terutama potensi penyebaran radikalisme dalam Lembaga Pendidikan. Peran aktif guru, terutama Guru BP (Bimbingan Penyuluhan), sangat penting dalam pembentukan karakter nasionalisme siswa,” kata Eddy dalam keterangan tertulisnya, Jumat (7/4/2023).
Dalam rapat digelar di Bakorwil Malang itu, dihadiri perwakilan Guru BP dan para siswa yang berada di Malang.
Baca Juga: Pengamanan Nataru, Polda Jatim Kerahkan Ribuan Personel di Operasi Lilin Semeru 2024
Ia mengatakan, dalam kegiatan itu sangat penting, sebab memberikan wawasan politik, kebangsaan dan edukasi dalam membentuk karakter siswa anti radikalisme.
“Kegiatan ini salah satu bentuk nyata upaya Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam menyikapi potensi radikalisme dan intoleran,” ujar pria asal Madiun itu.
Eddy mengungkapkan, Bakesbangpol Jatim menggandeng beberapa narasumber, diantaranya AKP Tomi Subari, Kanit V Subdit IV Dit Intelkam Polda Jatim, Kombes Iwan Ristiyanto P.S Kasatgaswil Jatim Densus 88 AT Polri, Mairun Ahmad (Bakorwil III Malang), dan Dr. Lia Istifhama Sekretaris MUI Jatim. Sedangkan moderator adalah Dr. Ema Sumiarti, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kota Malang dan Batu.
Baca Juga: PT KAI Daop 8 Surabaya Catat Ada 6 KA Favorit dengan Okupansi Tinggi di Libur Nataru 2025
Sementara itu, Lia Istifhama mengutip dari statemen Gubernur Khofifah, tentang 3 cara berdakwah melawan paham radikal, yaitu dengan bil-hikmah (kearifan atau kebijaksanaan) bil-mauidlatil hasanah (dengan tutur kata yang baik), dan mujadalah billati hiya ahsan (berdebat dengan cara yang paling indah, tepat dan akurat).
"Jawa Timur adalah wilayah yang harus dijaga untuk menjaga stabilitas nasional. Istilah Bu Gubernur, kalau Jawa Timur batuk maka droplet-nya bisa sampai ke wilayah Indonesia lainnya. Karena itu kita harus ikut menjaga stabilitas Jawa Timur, demi stabilitas nasional," pungkas keponakan gubernur Khofifah yang akrab disapa Ning Lia itu. (mdr/sis)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News