KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Selain proyek pembangunan stadiun pada tahun ini, Hanindhito Himawan Pramana selaku Bupati Kediri juga memperhatikan sektor pariwisata. Hal tersebut tak lepas dari keberadaan Bandara Kediri yang akan beroperasi pada 2023, sehingga banyak orang dari luar daerah datang ke Bumi Panjalu.
Pimpinan daerah yang akrab disapa Mas Dhito itu menggagas untuk mengoptimalkan sektor pariwisata yang ada di bagian timur. Sebab, lokasi bandara dan pembangunan stadion sama-sama berada di Kabupaten Kediri bagian barat dari Sungai Brantas.
Baca Juga: Uniska Jalin Kerja Sama dengan Bank Indonesia Melalui Program Beasiswa
"Kita punya niat membangun suatu tempat karena Bulan Oktober 2023 bandara sudah beroperasi, sedangkan kita belum punya magnet baru Kediri di bagian timur," ujarnya, Selasa (18/4/2023).
Saat ini, baru ada Kampung Inggris yang sudah dikenal luas masyarakat luar daerah dan menjadi magnet wilayah Kediri bagian timur. Adapun untuk objek wisata alam di Kabupaten Kediri yang saat ini masih menjadi daya tarik pengunjung di wilayah timur yakni Gunung Kelud.
"Hanya saja karena Gunung Kelud ini masih aktif kami juga harus menjaga ekosistem dan lingkungannya," kata Mas Dhito.
Baca Juga: Bagikan PTSL di Dua Desa, Pjs Bupati Kediri Imbau Warga Jaga Bidang Tanah Masing-Masing
Dengan demikian, bupati mencoba mengembangkan destinasi wisata yang dapat menjadi alternatif sebelum orang menuju Gunung Kelud.
"Kami berharap sekali Ubalan dan Corah menjadi destinasi wisata di bagian Timur Kabupaten Kediri," tuturnya.
Wisata air Ubalan berada di Kecamatan Plosoklaten yang berbatasan dengan Kecamatan Wates. Sedangkan pemandian Sumber Corah berada di Kecamatan Pare.
Baca Juga: Pemkab Kediri Raih Penghargaan Terbaik Keterbukaan Informasi Publik
Dua destinasi wisata milik Pemkab Kediri ini pernah menjadi ikon pariwisata, tapi dalam perkembangannya kondisinya belum mampu optimal dalam menyedot pengunjung. Untuk mengoptimalkan dua objek wisata itu, Pemkab Kediri akan menggandeng pihak swasta dengan skema Bangun Guna Serah (BGS) atau kerja sama pemanfaatan.
"Pada prinsipnya apa yang akan dilakukan sesuai dengan pedoman Permendagri nomor 19 tahun 2016 tentang pedoman pengelolaan barang milik daerah," pungkasnya.
Selain menjadikan magnet baru Kabupaten Kediri bagian timur, gagasan pengoptimalan destinasi wisata ini diharapkan dapat menggenjot Pendapatan Asli Daerah(PAD) Kabupaten Kediri. (adv/pkp)
Baca Juga: Hingga November 2024, Stok Daging Sapi di Kabupaten Kediri Surplus 2.736,7 Ton
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News