KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kota Kediri melalui dinas pendidikan merespon positif program transisi PAUD-SD yang menyenangkan yang diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Untuk itu, sebanyak 200 kepala sekolah SD negeri dan swasta dilibatkan dalam sosialisasi transisi PAUD-SD yang menyenangkan di Ruang Ki Hajar Dewantara Dinas Pendidikan Kota Kediri, Senin (12/6/2023).
Baca Juga: Kota Kediri Jadi Tuan Rumah Gebyar Hateri Ke-39, Pj Zanariah Buka Rakor Persiapan
Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri, Anang Kurniawan, mengatakan gerakan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan dimulai sejak tahun ajaran baru.
Menurut dia, transisi yang efektif ialah saat anak tidak perlu banyak melakukan penyesuaian sebagai akibat dari perpindahannya. Selain itu, sosialisasi dilakukan untuk menyamakan persepsi bahwa anak harus bisa membaca, menulis, berhitung (calistung) ketika masuk SD merupakan salah satu konsep yang salah.
“Dalam penerimaan peserta didik baru tidak boleh ada tes calistung (karena itu tidak menyenangkan bagi anak). Selain itu, pesan dari Kemendikbudristek bahwa mulai anak TK hingga SD kelas dua tidak boleh ada penekanan, jadi pembelajaran harus dibuat menyenangkan,” ujarnya.
Baca Juga: Pj Wali Kota Zanariah Harap PGRI Kota Kediri Semakin Solid Majukan Mutu Pendidikan
Dijelaskan Anang, yang harus dibangun dalam diri anak dari PAUD hingga SD yakni kemampuan fondasi terkait agama dan budi pekerti, keterampilan sosial dan bahasa, kematangan emosi yang cukup, pemaknaan belajar yang positif, pengembangan kemampuan motorik dan perawatan diri, serta kematangan kognitif.
Selain itu, beberapa target perubahan sesuai arahan kebijakan transisi PAUD-SD juga akan dilakukan di tahun ajaran baru nanti, di antaranya masa pengenalan lingkungan sekolah yang dulu hanya tiga hari sekarang diubah menjadi dua minggu.
Hal ini agar anak-anak merasa senang menghadapi lingkungan baru, saling mengenal teman sebaya, guru, dan lingkungan.
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Beri Arahan ke Peserta Uji Kompetensi
“Enam kemampuan fondasi tersebut perlu diajarkan pada anak melalui pembelajaran dengan mengikuti struktur kompetensi atau mata pelajaran yang digunakan di PAUD dan SD, kemudian dilaporkan di dalam laporan hasil belajar,” jelasnya.
Agar proses transisi berjalan lancar, Anang menambahkan pemerintah daerah telah merumuskan beberapa rencana tindak lanjut guna mendukung implementasi transisi PAUD-SD di sekolah. Di antaranya dengan menerbitkan surat edaran (SE) transisi PAUD-SD, sosialisasi SE ke satuan pendidikan, pengawas, dan penilik, mengoptimalkan peran forum komunikasi PAUD-SD, dll.
“Tentu ini akan kita monitoring dengan mengawal satuan pendidikan untuk melakukan tiga amanah perubahan dari gerakan transisi PAUD-SD. Yaitu tidak ada tes calistung saat PPDB, anak menguasai enam fondasi dasar kemampuan, dan masa pengenalan sekolah betul-betul bisa dilaksanakan dua minggu,” harapnya. (uji/rev)
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Tekankan Pentingnya Menjaga Lingkungan Sejak Dini saat World Clean Up Day 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News