Sosialisasi ke 200 Kepala Sekolah, Kota Kediri Siap Laksanakan Transisi PAUD-SD yang Menyenangkan

Sosialisasi ke 200 Kepala Sekolah, Kota Kediri Siap Laksanakan Transisi PAUD-SD yang Menyenangkan Sosialisasi Transisi PAUD-SD yang menyenangkan oleh Dinas Pendidikan Kota Kediri. Foto: Ist.

KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kota Kediri melalui dinas pendidikan merespon positif program yang menyenangkan yang diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Untuk itu, sebanyak 200 kepala sekolah SD negeri dan swasta dilibatkan dalam sosialisasi yang menyenangkan di Ruang Ki Hajar Dewantara Dinas Pendidikan Kota Kediri, Senin (12/6/2023).

Baca Juga: Jaga Stok dan Stabilitas Harga, Pemkot Kediri Rutin Monitoring Harga Pangan di Pasar

Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri, Anang Kurniawan, mengatakan gerakan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan dimulai sejak tahun ajaran baru.

Menurut dia, transisi yang efektif ialah saat anak tidak perlu banyak melakukan penyesuaian sebagai akibat dari perpindahannya. Selain itu, sosialisasi dilakukan untuk menyamakan persepsi bahwa anak harus bisa membaca, menulis, berhitung (calistung) ketika masuk SD merupakan salah satu konsep yang salah.

“Dalam penerimaan peserta didik baru tidak boleh ada tes calistung (karena itu tidak menyenangkan bagi anak). Selain itu, pesan dari Kemendikbudristek bahwa mulai anak TK hingga SD kelas dua tidak boleh ada penekanan, jadi pembelajaran harus dibuat menyenangkan,” ujarnya.

Baca Juga: Pj Zanariah Beri Arahan ke Pejabat Struktural Pemerintah Kota Kediri

Dijelaskan Anang, yang harus dibangun dalam diri anak dari PAUD hingga SD yakni kemampuan fondasi terkait agama dan budi pekerti, keterampilan sosial dan bahasa, kematangan emosi yang cukup, pemaknaan belajar yang positif, pengembangan kemampuan motorik dan perawatan diri, serta kematangan kognitif.

Selain itu, beberapa target perubahan sesuai arahan kebijakan juga akan dilakukan di tahun ajaran baru nanti, di antaranya masa pengenalan lingkungan sekolah yang dulu hanya tiga hari sekarang diubah menjadi dua minggu.

Hal ini agar anak-anak merasa senang menghadapi lingkungan baru, saling mengenal teman sebaya, guru, dan lingkungan.

Baca Juga: Geger Anggur Shine Muscat, Pemkot Kediri Gerak Cepat, Keliling Lakukan Rapid Tes, Ini Hasilnya

“Enam kemampuan fondasi tersebut perlu diajarkan pada anak melalui pembelajaran dengan mengikuti struktur kompetensi atau mata pelajaran yang digunakan di PAUD dan SD, kemudian dilaporkan di dalam laporan hasil belajar,” jelasnya.

Agar proses transisi berjalan lancar, Anang menambahkan pemerintah daerah telah merumuskan beberapa rencana tindak lanjut guna mendukung implementasi di sekolah. Di antaranya dengan menerbitkan surat edaran (SE) , sosialisasi SE ke satuan pendidikan, pengawas, dan penilik, mengoptimalkan peran forum komunikasi PAUD-SD, dll.

“Tentu ini akan kita monitoring dengan mengawal satuan pendidikan untuk melakukan tiga amanah perubahan dari gerakan . Yaitu tidak ada tes calistung saat PPDB, anak menguasai enam fondasi dasar kemampuan, dan masa pengenalan sekolah betul-betul bisa dilaksanakan dua minggu,” harapnya. (uji/rev)

Baca Juga: Pemkot Kediri Lakukan Penataan PKL di Jalan Brawijaya, Ini Opsi yang Ditawarkan untuk Pedagang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO