JAKARTA, BANGSAONLINE.com – Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid terang-terangan akan melepas koalisinya dengan Gerindra jika Prabowo Subianto tak jelas.
“Lo sebelas, gua dua belas. Lo gak jelas gua lepas,” kata Jazilul Fawaid dalam diskusi bertajuk, "Gus Imin Pilih Siapa?" di Kantor DPP PKB, Jakarta, Selasa (1/8/2023).
Baca Juga: Syafiuddin Minta Menteri PU dan Presiden Prabowo Perhatikan Tangkis Laut di Bangkalan
Menurut Jazil, PKB masuk kategori partai setia, jika Gerindra juga setia. Jazil mengungkit pernyataan Prabowo yang minta Cak Imin jangan ke mana-mana. “Waktu kemarin Pak Prabowo sampaikan teman baru tidak akan melupakan teman yang lama,” katanya.
“Terus yang kedua, jangan ke mana-mana Gus. Itu artinya diketahui bahwa Cak Imin akan ke mana-ke mana. Kan begitu logikanya. Dicurigai akan ke mana-mana,” kata Jazil.
Indikasi keretakan PKB-Gerindra ini terasa setelah Cak Imin selaku ketua umum PKB bertemu Ketua PDIP Puan Maharani. Puan bahkan menyebut bahwa Cak Imin termasuk salah satu kandidat cawapres calon presiden Ganjar Pranowo.
Baca Juga: Menteri Rame-Rame Minta Tambah Anggaran, Cak Imin Rp 100 T, Maruar Rp 48,4 T, Menteri Lain Berapa T
Tampaknya Cak Imin sengaja membalas manuver politik Prabowo yang sebelumnya pergi ke Malang bersama Erick Thohir. Saat itu Prabowo dan Erick Thohir bersama Presiden Joko Widodo dan istrinya Iriana Jokowi.
Menurut Jazil, PKB koalisi dengan Gerindra masih baru, belum punya ikatan historis. Ia menyebut, koalisi PKB-Gerindra ibarat cinta lokasi (cinlok). "Kalau Gerindra baru-baru, kalau bahasa anak sekarang cinlok. Jadi bertemu, terus kita tanda tangan," ujarnya.
Berbeda dengan PDIP. "Kalau kita lihat sejarah maka saya pikir yang paling panjang sejarahnya itu dengan PDIP, sejak kelahiran PKB sampai saat ini. Cuma berbeda jalan dalam dua periode, ketika bersama Demokrat dan kemudian bersatu jalan lagi ketika zaman Pak Jokowi," tegas politisi asal Bawean, Gresik, Jawa Timur itu. (tim)
Baca Juga: Kerahkan Timnya, BHS Yakin Subandi-Mimik Raih 70 Persen
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News