KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Pj Wali Kota Aries Agung Paewai menyebut Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kota Batu memiliki peran penting karena dapat memperluas akses masyarakat terhadap jasa keuangan.
Oleh karenanya, Aries Agung Paewai berharap semua elemen masyarakat bersama-sama ikut akses literasi keuangan daerah.
Baca Juga: Peringati Hakordia, Pj Wali Kota Batu Minta Sektor Pendidikan Tumbuhkan Budaya Antikorupsi
"Jika kita masuk ke desa-desa, masuk sektor keuangan, PKL, usaha mikro atau masyarakat, BUMDes yang dikelola desa akan bergerak dengan cepat," kata dia dalam kegiatan sosialisasi bertajuk 'Sinergitas TPAKD Kota Batu dalam Mendukung Literasi Akses Keuangan serta Tantangan yang Dihadapi' yang digelar BPSDA Kota Batu di Ballroom Senyum Hotel Kota Batu, Selasa (8/8/2023).
Ia melihat data retribusi daerah masih rendah dibanding dengan pajak daerah Kota Batu. Sebab, retribusi yang dilakukan secara manual masih terdapat kebocoran. Namun bila dilakukan secara nontunai, tingkat kebocoran sangat rendah.
"Jangan sampai ada transaksi yang manual. Nanti kita juga akan perkuat layanan QRIS, bahkan di elemen masyarakat yang belum tersentuh," imbuhnya.
Baca Juga: Semarakkan HUT Kota Batu, Pemdes Bumiaji Gelar Liga Anak Tingkat SD/MI
Menurut Aries, sudah semestinya perkembangan zaman diikuti karena setiap saat selalu ada perubahan, sistemnya juga selalu berubah.
"Kami dari Pemkot Batu juga akan terus mendukung agar literasi digitalisasi masyarakat meningkat. Itu jadi program prioritas kita sehingga nanti dapat meningkatkan perekonomian," harapnya.
Sementara Kepala BKAD kota batu M Chori menjabarkan ada 3 langkah konkret yang akan dilakukan dalam memasifkan literasi dan inklusi keuangan.
Baca Juga: Masifkan Tangani Sampah, Pemkot Batu Tambah dua Mesin Incenerator di 2 Kelurahan ini
Selain membentuk tim TPAKD, mereka akan mengoptimalkan aplikasi Sikandaprabu, peningkatan layanan dan fitur m-banking hingga perluasan pembayaran via qris di berbagai tempat.
Selain itu, dukungan pemerintah dalam agenda ini juga meliputi penggunaan KKPD (Kartu Kredit Pemda) untuk SKPD, pajak online, business matching hingga e-retribusi pasar, e-parkir dan QRIS di Pasar Induk Among Tani.
"Ini merupakan bentuk komitmen Pemkot Batu dalam mempermudah berbagai layanan keuangan dari mana pun dan kapan pun," kata dia.
Baca Juga: Pj Aries Keliling Sekolah di Kota Batu, Pantau Uji Coba Makan Siang Bergizi Gratis
Sedangkan Kepala OJK Malang Sugiarto Kasmuri mengungkapkan tingkat literasi keuangan di Malang Raya, termasuk Kota Batu, terbilang sudah cukup baik. Bahkan berada di angka 69 persen, lebih tinggi dari tingkat literasi nasional di angka 48 persen.
Menariknya, sektor perdagangan dan pertanian yang menjadi penyumbang tertingginya. Hal ini dibuktikan dari permintaan pembiayaan dari sektor pertanian di Kota Batu pada 2022 - 2023 yang mencapai Rp250 miliar.
"Justru di tahun ini pertumbuhannya sangat pesat, tidak seperti 3 tahun pandemi lalu. Ini menunjukkan bahwa petani di Kota Batu juga sudah paham dan aware terhadap jasa keuangan,'' ungkapnya.
Baca Juga: Dorong Investasi, Pemkot Batu Gelar Penganugerahan Investment Award 2024
Sebagai informasi, TPAKD merupakan suatu forum koordinasi antar instansi dan stakeholders terkait untuk meningkatkan percepatan akses keuangan di daerah. Dengan lebih terbukanya akses keuangan bagi masyarakat di daerah, diharapkan dapat tercipta pertumbuhan ekonomi yang merata, partisipatif dan inklusif.
Sugiarto menjelaskan, tugas ke depan TPAKD akan berupaya memperkuat literasi seiring dengan inklusi keuangan yang juga diperluas. Dengan peningkatan inklusi keuangan, maka pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat juga terkerek naik.
"Bahkan kalau bisa meningkatkan inklusi sampai 20 persen, maka akan menciptakan lapangan usaha baru sebanyak 1,4 juta dan itu akan dapat menjawab masalah tingkat pengangguran,'' tuturnya.
Baca Juga: Kota Batu Masuk Nominasi Kota Terinovatif dalam Innovative Government Award 2024
Ke depannya, TPKAD Kota Batu akan menggeber upaya strategis secara extraordinary atau luar biasa. Sesuai instruksi Presiden RI Joko Widodo yang menargetkan tingkat literasi akses keuangan pada 2025 mencapai 90 persen.
Upaya-upaya strategis yang dilakukan akan menyasar 4 sasaran prioritas. Seperti masyarakat daerah 3T, UMKM, pelajar, dan kelompok disabilitas. "Kami tak akan henti-hentinya melakukan edukasi untuk meningkatkan literasi keuangan ini. Di mana pun, kapan pun, kami siap,'' tegasnya.
Kegiatan itu menghadirkan pembicara di antaranya Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang Sugiarto Kasmuri, Perwakilan BI Malang Dedy Prasetyo, dan Kepala BKAD M Chori. Mereka membahas sejumlah program strategis dan kolaboratif ke depan untuk meningkatkan inklusi keuangan di Kota Batu.
Baca Juga: Pemkot Batu Apresiasi Langkah Cepat Kanwil Kemenkumham Jatim Berikan Pelayanan KI
Kegiatan itu dihadiri pimpinan OPD terkait dan masyarakat umum terutama dari kalangan UMKM, perdagangan, pertanian, dan para kepala desa. Diharapkan mereka menjadi pioner dalam meningkatkan literasi keuangan di desanya masing-masing. (adi/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News