KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Sebagai upaya percepatan pengentasan kemiskinan ekstrem di Kota Kediri, pemerintah daerah setempat melalui dinas sosial (Dinsos) melakukan verifikasi dan validasi data melalui musyawarah di 46 kelurahan.
Menurut data yang dihimpun dari Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), terdapat 5.384 jiwa data kemiskinan ekstrem saat ini di Kota Kediri. Data tersebut kemudian disampaikan dalam musyawarah kelurahan yang telah berjalan mulai 31 Juli hingga 11 Agustus 2023 mendatang.
Baca Juga: Pesan Pj Wali Kota Kediri saat Buka Sosialisasi Antikorupsi
“Muskel ini mengundang seluruh lembaga kemasyarakatan kelurahan mulai RT/RW, PKK, Karang Taruna, LPMK dan semua unsur tokoh masyarakat dan tokoh agama," kata Kepala Dinsos Kota Kediri, Paulus Luhur Budi, Rabu (9/8/2023).
Kegiatan ini diharapkan bisa diputuskan bahwa data kemiskinan ekstrem yang diberikan tiap kelurahan bisa melakukan kroscek by name by address, apakah benar nama-nama tersebut dalam kondisi kemiskinan ekstrem atau tidak.
Paulus menilai, musyawarah kelurahan merupakan sarana yang tepat untuk mengetahui potret kemiskinan ekstrem secara riil. Dengan demikian potret kemiskinan bisa langsung disampaikan oleh perwakilan yang ada di kelurahan baik di RT/RW ataupun LPMK.
Baca Juga: Langkah Pj Wali Kota Kediri Tingkatkan Predikat Kota Layak Anak
"Dari muskel juga bisa menyanggah apabila ada orang yang mampu namun mengajukan untuk masuk data kemiskinan ekstrem,” ucapnya.
Dari hasil verifikasi kelurahan, nantinya Dinsos Kota Kediir akan menindaklanjuti dengan melakukan monitoring. Selanjutnya, dari hasil data yang telah terverifikasi tersebut Pemkot Kediri melalui Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPD) di tingkat kota akan menentukan strategi yang tepat untuk mengatasi permasalah tersebut.
“Dari data riil yang ada, kita sampaikan ke pimpinan atau Walikota Kediri untuk menentukan kebijakan yang pas untuk mengintervensi hal tersebut bersama dinas terkait sehingga tepat sasaran,” kata Paulus.
Baca Juga: Setubuhi Anak Kandung Sendiri, Pria di Kediri Ditangkap Polisi
Ia menjelaskan, ada beberapa indikator kemiskinan ekstrem diantaranya pengeluaran per orang per harinya itu kurang dari Rp10.700,00. tidak punya rumah atau tempat berteduh, tidak memiliki pekerjaan tetap, mayoritas penduduk miskin ekstrem berpendidikan rendah (lulusan SD/tidak bersekolah), kelompok lansia tanpa/minim penghasilan, memiliki akses yang minim pada sanitasi, tidak memiliki akses pada air minum layak serta mayoritas balita dari rumah tangga miskin ektrem belum mendapatkan imunisasi dasar secara lengkap dan cenderung mengalami malnutrisi.
Paulus berharap dengan upaya yang dilakukan Pemerintah Kota Kediri dapat menurunkan angka kemiskinan ekstrem menjadi nol persen pada tahun 2024 mendatang. Sehingga hal tersebut sejalan dengan target yang ditetapkan pemerintah pusat.
“Melalui Muskel diharapkan setiap kelurahan mampu memetakan dan mendata ulang masyarakat yang masuk kriteria penduduk sangat miskin sehingga menghasilkan data yang valid dan up to date sebagai sasaran penerima berbagai program dan kebijakan intervensi pengentasan kemiskinan ekstrem, sehingga bisa lebih tepat sasaran dan menjangkau masyarakat miskin ekstrem yang benar-benar membutuhkan bantuan,” pungkasnya. (uji/mar)
Baca Juga: Kota Kediri Jadi Tuan Rumah Gebyar Hateri Ke-39, Pj Zanariah Buka Rakor Persiapan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News