Hadapi Era Ekonomi Kompetitif, Bank DKI dan Pemprov DKI Beri Pelatihan untuk Pelaku UMKM

Hadapi Era Ekonomi Kompetitif, Bank DKI dan Pemprov DKI Beri Pelatihan untuk Pelaku UMKM Pembayaran QRIS yang dilakukan nasabah Bank DKI di pasar tradisional.

JAKARTA, BANGSAONLINE.com dalam kolaborasinya bersama pemerintah daerah setempat sebagai bentuk komitmen dukungan dan pemberdayaan menggelar program edukasi literasi keuangan.

Kegiatan yang dikemas dalam pelatihan bertajuk 'Mental Wirausaha dan Literasi Pengelolaan Keuangan Pribadi' itu diikuti lebih dari 500 pelaku binaan Suku Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kota Administratif Jakarta Timur atau yang dikenal dengan JakPreneur. 

Baca Juga: Blusukan ke Kelurahan Balowerti, Bunda Fey Sebut Programnya Dongkrak Potensi Kuliner Lokal

Adapun pelatihan yang telah dilakukan sepanjang periode Juli 2023 ini telah dilaksanakan di 10 wilayah Kecamatan di DKI Jakarta, yakni: Cakung, Duren Sawit, Jatinegara, Pulo Gadung, Matraman, Kramat Jati, Kampung Makassar, Pasar Rebo, Cipayung dan Ciracas.

Direktur Teknologi & Operasional yang merangkap sebagai Plt Direktur Utama , Amirul Wicaksono, menyampaikan bahwa program pelatihan literasi keuangan tersebut merupakan komitmen untuk mendorong para pelaku agar siap menghadapi tantangan dan menyambut peluang di era ekonomi yang semakin kompetitif. 

”Dengan pengetahuan dan keterampilan yang lebih baik dalam pengelolaan keuangan, diharapkan dapat mengelola usaha secara lebih efisien dan berkualitas, sehingga meningkatkan daya saing serta dapat tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan,” ujarnya melalui keterangan tertulis yang diterima BANGSAONLINE.com, Sabtu (19/8/2023).

Baca Juga: Pemdes Sembunganyar Gresik Kembangkan Usaha BUMDes untuk Geliatkan Ekonomi Masyarakat

mencatatkan penyaluran KUR pada tahun 2022 sebesar 100% dari kuota atau sebesar Rp1,15 Triliun kepada kurang lebih 6.023 pelaku usaha UMK dan Mikro. Adapun untuk tahun 2023, mendapatkan porsi sebesar Rp2,8 Triliun dengan rincian alokasi konvensional sebesar Rp2 triliun, dan Syariah sebesar Rp800 miliar.

Amirul menegaskan, akan terus berkomitmen bukan hanya memperluas akses kredit/pembiayaan, melainkan juga terus mendorong pemberdayaan dan melakukan pendampingan agar dapat tumbuh dan berkembang dalam menopang perekonomian daerah dan nasional. 

“Program yang telah berjalan merupakan pilot project dan kedepannya akan dilanjutkan ke wilayah DKI Jakarta lainnya,” ucapnya.

Baca Juga: Mas Iin dan Eri Cahyadi Siap Sinergi Bangun Sidoarjo dan Surabaya

Menurut Kasudin PPKUKM Jakarta Timur, Derlina Melinda Sagala, kegiatan tersebut juga merupakan wujud implementasi Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 2 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Kewirausahaan Terpadu. 

“Pelatihan diisi oleh para pakar kewirausahaan, praktisi perbankan, praktisi dan kewirausahaan dari serta pendamping JakPreneur Pemprov DKI Jakarta. Para pelaku /Jakpreneur yang turut hadir juga merasa mendapatkan manfaat besar dari kegiatan pelatihan ini dan berharap pelatihan kewirausahaan sejenis dapat diadakan lebih sering dan rutin,” paparnya.

Dukung Melalui Digitalisasi

Baca Juga: Warga Kras Kediri Bersyukur atas Diskon 50% di Pasar Murah yang Diinisiasi Istri Cabup Dhito

Selain dari sisi permodalan, juga aktif mendukung pelaku melalui program digitalisasi pasar di DKI Jakarta, khususnya pasar kelolaan Perumda Pasar Jaya. turut menghadirkan ekosistem pembayaran melalui aplikasi JakOne Abank, implementasi QRIS, hingga digitalisasi pembayaran di fasilitas lainnya dalam lingkungan pasar, yang diharapkan dapat mendorong penerapan transaksi nontunai. 

Dalam hal solusi layanan digital, juga terus mengembangkan aplikasi JakOne Mobile sebagai super apps dengan berbagai fitur layanan digital yang dapat mengakomodir berbagai kebutuhan transaksi keuangan harian khususnya bagi para pedagang maupun pengunjung pasar, seperti pembayaran berbagai tagihan, pajak, retribusi, belanja online, top up uang elektronik, hingga transaksi QRIS.

Sekretaris Perusahaan , Arie Rinaldi menambahkan berbagai terobosan digitalisasi yang dilakukan diharapkan memberikan manfaat perluasan inklusi keuangan di DKI Jakarta melalui transaksi non-tunai, salah satunya kemudahan dalam mengajukan kredit ataupun pembiayaan. 

Baca Juga: UMKM Kampung Tahu Menaruh Harapan pada Bunda Fey Bila Terpilih di Pilwalkot Kediri

juga menyediakan e-form dan aplikasi digital lending sebagai bagian proses digitalisasi dalam rangka memaksimalkan proses kredit dan pembiayaan bagi nasabah,” tuturnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO