KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar meletakkan batu pertama pada pembangunan pengembangan kios pasar grosir buah dan sayur, di Kelurahan Nggronggo, Kamis (19/10).
"Jadi pasar grosir adalah sentra penjualan barang-barang grosir. Tujuannya dilakukan pengembangan ini adalah karena dulu sudah pernah dibangun tapi cara membangunnya salah dan berdampak pada aturan dan hukum. Maka kami menghentikan sementara untuk pembangunan pasar ini," jelas Wali Kota Kediri.
Baca Juga: Pj Wali Kota Zanariah Harap PGRI Kota Kediri Semakin Solid Majukan Mutu Pendidikan
Agar bisa melanjutkan pembangunan dan pengembangan kios buah dan sayur pasar grosir, Wali Kota Abu Bakar mengaku sudah kerja sama dengan kejaksaan untuk mendalami cara-cara yang memungkinkan.
"Akhirnya ketemu caranya yang bernama built operate transfer (BOT) atau bangun guna serah selama 10 tahun. Yang membangun para pedagang, tanahnya punya pemerintah, selama 10 tahun," imbuhnya.
Ke depan, Abu Bakar berharap pasar grosir bisa lebih besar karena ini salah satu pasar perdagangan yang cukup besar dan barangnya bisa sampai ke Indonesia timur, termasuk Kalimantan.
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Beri Arahan ke Peserta Uji Kompetensi
"Jadi kalau pasar ini macet tidak beroperasi, maka akan berdampak bagi wilayah Indonesia Timur maupun daerah lainnya," katanya.
Abu Bakar optimis pembangunan pasar grosir ini akan membawa dampak ekonomi. "Karena memang positioning Kota Kediri ini adalah kota perdagangan maka pasar, pemerintah juga menyediakan tempat perdagangan yang layak, baik, dan strategis," ujarnya.
Hadir pula dalam kegiatan ini Dirut Perumda Pasar Joyoboyo Djauhari Luthfi, Sekretaris Daerah Kota Kediri Bagus Alit, Dewan Pengawas Perumda Pasar Joyoboyo Edi Darmasto, Kepala DPUPR Endang Kartika Sari, Camat Kota Arief Cholisudin Yuswanto, Lurah Ngronggo Heru Sugiarto, paguyuban dan seluruh pedagang pasar grosir. (uji/rev)
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Tekankan Pentingnya Menjaga Lingkungan Sejak Dini saat World Clean Up Day 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News