Jelang Hari Santri Nasional 2023, Unusa Jadi Tuan Rumah Kegiatan ini

Jelang Hari Santri Nasional 2023, Unusa Jadi Tuan Rumah Kegiatan ini Grand Final Duta Santri Nasional 2023.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) menjadi tuan rumah dalam gelaran Grand Final Duta Santri Nasional 2023. Agenda tersebut dilakukan menjelang perayaan 2023 yang dipusatkan di Surabaya. 

Kali ini, acara bertajuk 'Santri Membangun Peradaban dan Perdamaian Dunia' itu sebagai bentuk dorongan para santri dalam memajukan bangsa. Duta Santri Nasional telah menjadi bagian penting sejak 2016 dalam perayaan

Baca Juga: Resepsi Hari Santri Nasional 2024, PCNU Tuban Sukses Gelar Haul Masyayikh dan PCNU Award 2024

Kompetisi ini diikuti oleh 6.431 santri yang tersebar di 37 Provinsi di Indonesia, hingga akhirnya terpilih 48 finalis yang lolos dalam babak grand final di Auditorium Unusa pada hari ini, Jumat (19/10/2023).

Ada 2 pondok pesantren di Jawa Timur sukses merebut Duta Santri 2023 dan meraih hadiah umroh gratis. Mereka yang terpilih sebagai Duta Santri putra atas nama Ahmad Nasikhul Huda dari Pondok Pesantren Al Jihad, Surabaya, sedangkan Duta Santri putri terpilih atas nama Norma Hasanatul dari Pondok Pesantren Luhur Malang. 

Ketua Umum Duta Santri Nasional, Syifa’ Nurda Mu’affa, mengatakan bahwa kompetisi ini merupakan upaya untuk menumbuhkan bakat yang dimiliki para santri dalam berbagai bidang sekaligus memberikan dampak positif pada kemajuan bangsa.

Baca Juga: Sholawat Kebangsaan di Bangkalan, Habib Syekh Apresiasi Kepemimpinan Khofifah di Periode Pertama

“Kompetisi ini kami adakan setiap dua tahun sekali sebagai wujud komitmen dalam membangun negeri dan mendorong para santri menjadi agen perubahan yang positif, kami percaya bahwa santri memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan perdamaian dunia,” ujarnya

Selain itu, yang menarik pada Duta Santri Nasional 2023 yakni mengapresiasi para desainer muda dalam menampilkan desain busananya untuk dikenakan oleh 48 finalis yang tengah berkompetensi.

Rektor Unusa, Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie, M.Eng., menyampaikan bahwa program inisiatif ajang Duta Santri Nasional ini menjadi salah satu langkah positif dalam mempersiapkan para santri menjadi pemimpin masa depan.

Baca Juga: Labelisasi, Upaya LTM PCNU Sumenep Amankan Aset Masjid NU

"Kami bersyukur atas kepercayaan yang diberikan serta meyakini acara ini akan menjadi wadah bagi para santri muda untuk menunjukkan potensi terbaik mereka, dan mengekspresikan pemikiran mereka dalam memajukan peradaban global," ucapnya dalam sambutan yang diberikan.

Jazidie mengungkapkan, jihad di zaman yang sangat kompleks saat ini, tidak lagi merujuk pada pertempuran melainkan perjuangan intelektual. Ada empat hal yang menjadi tantangan dalam jihad santri kedepannya, yakni memperjuangkan keadilan, meningkatkan pendidikan, mengupayakan kesehatan, dan menghapus kemiskinan.

“Meyakini jihad santri ke depan, Unusa sebagai lembaga pendidikan, melakukan upaya kontribusi salah satunya dengan membentuk research center dan research group di masing-masing fakultas. Dan bentuk implementasi tersebut adalah terwujudnya pusat penelitian Center of Environmental Health for Pesantren (CEHP),” tandasnya.

Baca Juga: Napak Tilas Jejak Santri, Ratusan Banser di Jombang Kirab Merah Putih 300 Meter

Ditambahkan, ia berharap para santri sebagai pejuang ilmu, terus semangat melakukan jihad intelektual dalam mengembangkan pengetahuan dan mengikuti transformasi teknologi digital.

Unusa menunjukkan komitmennya untuk terus mendukung inisiatif-inisiatif yang menjadi peran santri dalam mendedikasikan baktinya dan menjalankan misi-misi yang diemban oleh Nahdlatul Ulama sekaligus senantiasa memberikan manfaat bagi agama, bangsa, dan negara. (mar/lan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO