Diduga Mabuk Berat, Mahasiswi UNUSA Tewas Usai Jatuh saat Berboncengan di Sekitar Mapolda Jatim

Diduga Mabuk Berat, Mahasiswi UNUSA Tewas Usai Jatuh saat Berboncengan  di Sekitar Mapolda Jatim Kondisi korban usai terjatuh saat mengendari sepeda motor dalam kondisi mabuk

SURABAYA,BANGSAONLINE.com - Mahasiswi UNUSA Surabaya tewas saat dibonceng oleh teman wanitanya usai motor yang ditumpanginya terjatuh di Jl A. Yani sekitaran Mapolda Jatim pada Selasa (18/2/2025) sekira pukul 04.15 WIB.

Pengemudi motor Honda Beat nopol L 6225 MA diketahui bernama Etha Patricia (25) Warga Kelurahan, Boteng, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, mengalami fraktur di pergelangan tangan kanan.

Sedangkan rekannya yang dibonceng bernama NF (23) warga Banyuurip Wetan tewas di lokasi kejadian akibat luka di kepala usai membentur pembatas jalan.

Kanit Lakalantas Polrestabes Surabaya, Iptu Suryadi menyebut pengemudi motor dalam kondisi kritis usai kecelakaan.

“Mereka berboncengan dengan kondisi mabuk berat. Saat melintas di Bundaran Dolog menuju arah ke utara depan RS Bhayangkara, motor yang dikendarai oleh Etha Patricia oleng hingga membentur pembatas jalan,” ujar Suryadi.

“Adanya laporan kecelakaan tunggal tersebut, Tim Gerak Cepat (TGC) Selatan meluncur ke lokasi. Dari korban yang tewas kita kirim ke kamar jenazah, dan yang luka dalam penanganan RS Bhayangkara. Dan dari terjatuhnya korban tidak ditemukan helm yang digunakan,” pungkasnya.

Dari informasi yang dihimpun BANGSAONLINE, korban tewas NF merupakan anak kedua dari tiga bersaudara dan tinggal bersama ayahnya Abah Kodir.

Saat di rumah duka, kakak korban bernama Diah menuturkan, dari keterangan sang ayah, sore hari NF berpamitan ke rumah temannya.

“Waktu itu adik saya berpamitan ke abah di mana abah baru pulang setelah mengimami sholat maghrib di Masjid Baitus Shobur. Dan saya kaget tadi pagi diberi info bahwa adik saya sudah tidak bernyawa,” ujar Diah.

Keluarga mengaku kaget saat melihat baju yang digunakan NF saat di kamar jenazah. Sebab, pakaian yang digunakan berbeda dari saat berpamitan.

“Iya, saya juga gak tahu kok pakainya berbeda. Padahal pamit keluar menggunakan hijab dan celana panjang, kok tadi pagi pakainya menggunakan rok mini,” tambah Diah sambil menangis.

“Abah dan adik saya beserta kerabat yang lain telah mengantarkan pemakaman adik saya kedua ke Kabupaten Sampang pada pukul 10.30 wib,” pungkasnya. (rus)